Minggu, 03 Februari 2013

www.asmasaikhublogspot.com


BAB I

PENDAHULUAN

1.1                  Latar Belakang

Mulai tahun 1940an tepatnya di Amerika ada penelitian yang ingin memanfaatkan perangkat koputer seecara bersama. Pada tahun 1950an ketika jenis komputer mulai bervariasi sampai tercipta super komputer dan mahalnya harga perangkat komputer mesti melayani beberapa terminal. Perkembangan teknologi komputer meningkat dengan cepat, hal ini terlihat pada era tahun 80-an jaringan komputer masih merupakan teka-teki yang ingin dijawab oleh kalangan akademisi, dan pada tahun 1988 jaringan komputer mulai digunakan di universitas-universitas, perusahaan-perusahaan, sekarang memasuki era milenium ini terutama world wide internet telah menjadi realitas sehari-hari jutaan manusia di muka bumi ini.

Selain itu, perangkat keras dan perangkat lunak jaringan telah benar-benar berubah, di awal perkembangannya hampir seluruh jaringan dibangun dari  kabel koaxial, kini banyak telah diantaranya dibangun dari serat optik (fiber optics) atau komunikasi tanpa kabel.

Sebelum lebih banyak lagi dijelaskan mengenai jaringan komputer secara teknis, pada bab II nanti akan diuraikan  terlebih dahulu  definisi jaringan komputer, manfaat jaringan komputer, dan macam jaringan komputer.


1.2                  Rumusan Masalah

         Bagaimana cara memahami apa itu jaringan komputer         (Desaign Jaringan ) dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari seiring kemajuan teknologi dan juga memahami maksud dan tujuan adanya jaringan.

 

1.3                  Tujuan

1.      Sebagai salah satu tugas yang disyaratkan untuk menempuh US dan UAN

2.      Sebagai bentuk latihan dalam menghadapi ujian kopetensi pada akhir proses pembelajaran

3.      Sebagai salah satu bukti bahwa siswa telah mengikuti Prakerin di Dunia Industri.

4.      Agar siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang didapat disekolah serta penerapannya di Dunia Industri.

5.      Sebagai bahan pertanggungjawaban siswa selama mengikuti Prakerin.

6.      Sebagai sumber pengetahuan maupun pedoman bagi para pembaca apabila suatu saat memerlukan informasi tentang isi dari laporan ini.

7.      Menjelaskan prinsip kerja jaringan komputer.

8.      Menjelaskan langkah-langkah Instalasi dan konfigurasi jaringan.

9.      Mempelajari dan membangun sebuah jaringan komputer.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

2.1      Pengertian Jaringan

        Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan  sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network).

Dalam buku ini kita akan menggunakan istilah jaringan komputer untuk mengartikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua buah komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasui. Betuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan dapat emnggunakan serat optik, gelomabng mikro, atau satelit komunikasi.

Untuk memahami  istilah jaringan komputer sering kali kita dibingungkan dengan sistem terdistribusi (distributed system). Kunci perbedaannya adalah bahwa sebuah sistem terdistribusi,keberadaan sejumlah komputer autonomous bersifat transparan bagi pemakainya. Seseorang dapat memberi perintah untuk mengeksekusi suatu program, dan kemudian program itupun akan berjalan  dan tugas untuk memilih prosesor, menemukan dan mengirimkan file ke suatu prosesor dan menyimpan hasilnya di tempat yang tepat mertupakan tugas sistem operasi. Dengan kata lain, pengguna sistem terditribusi tidak akan menyadari terdapatnya banyak prosesor (multiprosesor), alokasi tugas ke prosesor-prosesor, alokasi f\ile ke disk, pemindahan file yang dfisimpan dan yang diperlukan, serta fungsi-fungsi lainnya dari sitem harus bersifat otomatis.

Pada suatu jaringan komputer, pengguna harus secara eksplisit log ke sebuah mesin, secara eksplisit menyampaikan tugasnya dari jauh, secara eksplisity memindahkan file-file dan menangani sendiri secara umum selusurh manajemen jaringan. Pada sistem terdistribusi, tidak ada yang perlu dilakukan secara eksplisit, sermunya sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem tanpa sepengetahuan pemakai.

Dengan demikian sebuah sistem terdistribusi adalah suatu sistem perangkat lunak yang dibuat pada bagian sebuah jaringan komputer.  Perangkat lunaklah yang menentukan tingkat keterpaduan dan transparansi jarimngan yang bersangkutan. Karena itu perbedaan jaringan dengan sistem terdistribusi lebih terletak pada perangkat lunaknya (khususnya sistem operasi), bukan pada perangkat kerasnya.

 

2. 2        Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu :

2.2.1  Sharing resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

2.2.2  Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.

2.2.3.  Integrasi Data

Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

 

2.2.4.  Pengembangan dan Pemeliharaan

Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat digunakan secara bersama – sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.

 

2.2.5.  Keamanan Data

Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

 

2.2.6.  Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.

 

2.3  Masalah sosial jaringan 

Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan berbagai macam masalah-masalah sosial seperti etika, dan politik. Internet telah masuk ke segala  penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat  memanfaatkannya tanpa memandang status sosial, usia, jenis kelamin. Penggunaan internet tidak akan menimbulkan masalah selama subyeknya terbatas pada topik-topik teknis, pendidikan atau hobi, hal-hal dalam batas norma-norma kehidupan, tetapi kesulitan mulai muncul bila suatu situs di internet mempunyai  topik yang sangat menarik perhatian orang, seperti politik, agama, sex. Gambar-gambar yang dipasang di situs-situs tersebut mungkin akan merupakan sesuatu yang sangat mengganggu bagi sebagian orang. Selain itu, bentuk pesan-pesan tidaklah terbatas hanya pesan tekstual saja. Foto berwarna dengan resolusi tinggi dan bahkan video clip singkatpun sekarang dapat dengan mudah disebar-luaskan melalui jaringan komputer. Sebagian orang dapat bersikap acuh tak acuh, tapi bagi sebgaian lainnya pemasangan materi tertentu (misalnya pornografi ) merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima.

2. 4      Sejarah Jaringan Komputer

Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.

    Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.


Gambar 2.1  Jaringan komputer model TSS

    Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.


Gambar 2.2  Jaringan komputer model distributed processing

    Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.

2. 5      Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu;

 

2.5.1  Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

 

2.5.2  Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.


2.5.3  Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

 

2.5.4  Internet

sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.


2.5.5  Jaringan Tanpa kabel

     aringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

 

2. 6     DESAIGN JARINGAN ( Topologi Jaringan)

Pada dasarnya topologi adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan komputer, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi data.

2. 7   Macam-macam Desaign Jaringan

>    Topologi Mesh

>    Topologi Tree,

>     Topologi Hybrid 

>     Topologi Daisy Chain

>     Topologi Bus

>     Topologi Ring

 

2. 8  Topologi Mesh

 

2.8.1  Pengertian Topologi Mesh

       Topologimesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links). Pada topologi jaringan mesh, setiap node jaringan, komputer dan perangkat lain saling berhubungan satu sama lain. Setiap node tidak hanya mengirimkan sinyal mereka sendiri tetapi juga menyampaikan data dari node lain. Pada kenyataanya sebuah topologi mesh yang sebenarnya adalah dimana setiap node terhubung ke setiap node lain dalam jaringan.


Gambar 2.3 Model Topologi Mesh

Jaringan mesh berbeda dengan tipe jaringan lain dimana komponen dari jaringan mesh bisa saling terhubung menggunakan rute yang berlainan. Jaringan mesh memungkinkan koneksi yang kontinyu dan rekonfigurasi di jalur yang putus atau terblok. Caranya adalah dengan melakukan lompatan dari simpul ke simpul sehingga simpul tujuan terdeteksi. Jaringan ini merupakan salah satu tipe jaringan yang bisa menyembuhkan diri sendiri atau dengan kata lain jaringan akan tetap bisa beroperasi walaupun ada simpul yang down atau koneksi jadi jelek

Mesh Network adalah jaringan di mana semua node saling terhubung satu sama lain dan merupakan jaringan yang lengkap. Dalam jaringan mesh setiap node terhubung ke node lain pada jaringan melalui hop. Beberapa terhubung melalui hop tunggal dan beberapa dapat dihubungkan dengan lebih dari satu hop.

Ketika suatu data melalui jaringan mesh maka secara otomatis data ini dikonfigurasi untuk mencapai tujuan dengan mengambil rute terpendek yang berarti jumlah terkecil dari hop. Data melalui hopping dari satu node ke yang lain dan kemudian mencapai node tujuan dalam topologi jaringan mesh.

Jaringan mesh didasarkan pada konsep yang sangat masuk akal dan memiliki kemungkinan gangguan jaringan yang lebih rendah. Ada banyak kemungkinan kombinasi rute dan hop transfer data dapat mencapai tujuan menggunakan salah satu cara atau yang lain. Hal ini menyebabkan sangat tidak mungkin bahwa semua node dalam sebuah jaringan mesh akan rusak pada suatu titik waktu tertentu.

Struktur dasar topologi mesh yaitu, setiap perangkat terhubung ke masing-masing node dan setiap jaringan dengan interkoneksi berlebihan, setidaknya dua jalur dari dan ke setiap node.

Maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).

DXC dan  DWDM

Topologi Mesh adalah topologi yang didesain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak. Komponen utama dalam topologi ini adalah Digital Cross Connect (DXC) dengan lebih dari dua sinyal aggregate, dan tingkat cross connect yang beragam pada level sinyal SDH.

 

                   

 

 

 

 

 

 

 

 

   Gambar 2.4 Hubungan antar sentral pada Topologi Mes

Topologi jaringan mesh menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk suatu jaringan topologi mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, dengan n adalah jumlah sentral). Tingkat kerumitan yang terdapat pada jaringan mesh ini sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.

Secara umum jaringan mesh dengan DXC Self-Healing dapat ditandai berdasarkan teknik implementasi yang berbeda-beda sebagai berikut:
1. Skema kontrol self-healing (terpusat dan terdistribusi)
2. Peroutan kembali (rerouting) perencanaan kanal (preplanned dan     

                            Dinamik)


3.  Tingkat restorasi sinyal (restorasi saluran/line dan restorasi

    kanal/path)                         

Jaringan DXC disebut jaringan self-healing jika dapat memulihkan demand terpengaruh secara otomatis saat terjadi kesalahan fasilitas serat optik, perangkat atau office. DXC SDH memberikan kemampuan restorasi jaringan melalui peroutan alternatif demand. Restorasi prioritas melalui penyusunan kembali path dapat diimplementasikan hanya jika kapasitas spare tersedia dalam jaringan.

Sedangkan kemampuan DWDM dalam hal restorasi dan proteksi pada topologi mesh adalah sebagai berikut:
a.  Sistem DWDM memungkinkan pengimplementasian         

proteksi elektrik dengan sistem 1:N yang disandingkan dengan proteksi optik 1:1 untuk memberikan sistem proteksi yang lengkap.

b. Sistem restorasi DWDM memiliki kemampuan untuk menyimpan bundle yang lebih banyak dari SDH, kecil kemungkinan terjadinya restorasi dan jika terjadi maka waktu restorasi yang dibutuhkan akan lebih singkat.

 

.    Tipe Topologi Jaringan Mesh

1. Full Mesh Topology


Gambar 2.5 Desaign Topologi Mesh

Dalam tipe ini –seperti dalam mesh yang sebenarnya- setiap komponen terhubung ke setiap komponen lainnya, bahkan setelah mempertimbangkan faktor redundansi dan biaya dari jaringan ini. Keunggulan utamanya adalah bahwa lalu lintas jaringan dapat diarahkan ke node lain jika salah satu node down. Topologi full mesh hanya digunakan untuk jaringan backbone.

2. Partial Mesh Topology


Gambar 2.6 Model Partial Mesh Topologi

 

Tipe ini jauh lebih praktis dibandingkan dengan topologi full mesh. Disini, beberapa sistem yang terhubung dalam cara yang sama seperti pada topologi mesh sementara beristirahat dari sistem yang hanya terhubung ke 1 atau 2 perangkat. Dapat dikatakan bahwa dalam sebagian mesh, workstation secara tidak langsung terhubung ke perangkat lain. Yang satu ini lebih murah dan juga mengurangi redundansi.

 

 

Wireless Mesh Networks

Jaringan wireless mesh bekerja berdasarkan frekuensi radio dan pada awalnya dikembangkan oleh militer untuk dapat berkomunikasi. Kehandalan adalah faktor yang tinggi dalam setiap jenis jaringan mesh. Ada tiga jenis topologi wireless mesh :

Fixed Mesh Networks

Fixed mesh networks akan bekerja hanya dalam lokasi tertentu dan bukan merupakan jaringan mobile. Mereka dimaksudkan untuk digunakan dalam lingkungan yang terbatas. Lokasi node dalam jaringan mesh ini semuanya ditentukan terlebih dahulu dan tidak dapat saling ditukarkan.

Jaringan fixed mesh tidak bekerja pada garis pandang seperti jenis-jenis jaringan mesh yang lain. Jumlah hop dalam jaringan fixed mesh biasanya tetap dan juga pendek. Mungkin tidak banyak node seperti jenis jaringan mesh yang ada di dalam kantor atau gedung.

 

Peer to Peer Mobile Networks

Dalam jaringan mobile peer to peer, masing-masing perangkat individu dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan jaringan mesh. Peer ini tidak memerlukan koneksi ke node utama dan mereka masih bisa berkomunikasi dari satu perangkat ke perangkat lain dengan mengambil rute transfer data yang sependek mungkin. Namun banyak ahli percaya bahwa dalam jaringan mesh peer to peer masalah dengan skalabilitas dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk transfer data patut dipertanyakan. Perangkat ini mengirimkan data di jalur yang paling optimal dan transfer seluruh data atau tergantung pada satu faktor. Jika perangkat tersebut tidak mampu maka seluruh tujuan menggunakannya dalam koneksi peer to peer akan hilang.

Node-To-Node Network

Jaringan Node-To-Node merupakan kombinasi dari jaringan fixed mesh dan jaringan mobile mesh. Dalam jaringan node-to-node awan jaringan diperkenalkan dan semua node dikonfigurasi untuk menggunakan awan jaringan untuk menghubungkan antara yang satu dengan yang lain. Jadi fitur ini membuatnya mobile dan jaringannya juga fixed karena semua node dari jaringan yang sama terhubung ke satu awan jaringan tunggal.

 

2.8.2   Ciri-ciri Topologi Mesh

1. Konsep Internet.
2. Tidak ada client server, semuanya bisa bertindak sebagai client    

server
3. Peer-to-peer
4. Bentuk mesh yang paling sederhana adalah array dua dimensi

tempat masing-masing simpul saling terhubung dengan keempat tetangganya.


5. Diameter komunikasi sebuah mesh yang sederhana adalah 2 (n-1)

6. Koneksi wraparraound pada bagian-bagian ujung akan mengurangi ukuran diameter menjadi 2 ( n/s ).

7. Topologi mesh ini cocok untuk hal-hal yang berkaitan dengan algoritma yang berorientasi matriks.

 

2.8.3    Contoh Jaringan Mesh

Topologi mesh diimplementasikan untuk menyediakan sebanyak mungkin perlindungan dari interupsi pengiriman data. Sebagai contoh, pembangkit tenaga nuklir mungkin menggunakan topologi mesh ini. Topologi yang benar-benar dalam suatu sistem kendali (controlling) ini mempunyai koneksi sendiri ke semua host.

Sebuah variasi pada topologi mesh yang sebenarnya adalah mesh hybrid. Ini menciptakan koneksi jaringan point-to-point yang berlebihan hanya antara perangkat jaringan tertentu. Mesh hybrid paling sering terlihat dalam implementasi WAN. Topologi mesh umumnya tidak digunakan karena strukturnya yang kompleks. Tapi ia berjalan dengan baik ketika perangkatnya menyebar di jaringan dan tidak terletak pada daerah yang sama. WAN adalah salah satu contoh dari topologi mesh. Ini adalah interkoneksi beberapa jaringan LAN. Dengan demikian, dalam Wide Area Network (WAN), beberapa jalur tersedia untuk mencapai tujuan.

Contoh lain jaringan mesh adalah Mobile Adhoc Network atau MANet. Seluruh jaringan meshnya terus menerus tersambung. Menjadi benar-benar terhubung tidak berarti bahwa jaringan mesh tergantung pada setiap node dan setiap jaringan. Bahkan jika satu node gagal dalam jaringan mesh, jaringan yang lain akan menemukan rute alternatif untuk mentransfer data. Hal ini disebut teknologi penyembuhan diri sendiri di mana ia menerima data satu cara atau yang lain.

 

2.8.4  Topologi Mesh: Keuntungan dan Kerugian

1.      Keuntungan

Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi mesh memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
Memiliki sifat robust, yaitu apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin (setiap pesan berjalan sepanjang link khusus), karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance (Toleransi Kesalahan).
Apabila ada salah satu jalur pada komputer putus, komputer masih dapat berhubungan dengan jalur yang lain.
Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
Troubleshooting dari topologi ini lebih mudah dibandingkan dengan j]-pjutn]-pjut yang lain.
Ukuran jaringan yang bisa lebih besar, yaitu dengan adanya perangkat DXC, dibandingkan menggunakan arsitektur ring dengan ADM.
Kapasitas spare yang dapat digunakan secara efektif,
Konektivitas jaringan yang tinggi, karena adanya penggunaan bersama kapasitas spare.
Kehandalan jaringan, yang relatif lama untuk memasuki masa exchausting.
Data dapat ditransmisikan dari perangkat yang berbeda secara bersamaan. Topologi ini dapat menahan lalu lintas yang tinggi.
Jika salah satu komponen gagal selalu ada alternatif lain, jadi transfer datanya tidak akan terpengaruh.
Ekspansi dan modifikasi dalam topologi dapat dilakukan tanpa mengganggu node lainnya.
Memiliki beberapa link, sehingga jika satu rute diblokir maka rute lainnya dapat digunakan untuk komunikasi data.
Sentralisasi manajemen tidak diperlukan seperti pada topologi star.
Mudah mendeteksi perangkat yang rusak dibandingkan dengan topologi star, ring dan bus.

 

2.  Kerugian

Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini -Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya- maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
Penggunaan ethernet dan kabel yang banyak sehingga dibutuhkan dana yang besar.
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
Ada kemungkinan redundansi yang tinggi di banyak koneksi jaringan.
Keseluruhan biaya dari jaringan ini terlalu tinggi jika dibandingkan dengan topologi jaringan yang lain.
Set-up dan pemeliharaan dari topologi ini sangat sulit. Bahkan administrasi jaringannya juga sulit.
Membutuhkan lebih banyak kabel dibandingkan dengan topologi bus, bintang dan cincin.
Implementasinya rumit
Setiap link dari satu perangkat ke perangkat lainnya membutuhkan individual NIC.
Sangat mahal dibandingkan dengan topologi bus, bintang dan cincin.
Kapasitas data yang dibawa kurang dimanfaatkan kecuali jika semua perangkat mentransmisikannya hampir secara terus-menerus.
Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
Di antara topologi yang lain topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Jadi susunannya, setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain. Dapat dibayangkan jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.

 

2. 9      Topologi Tree

2.9.1   Pengertian Topologi Tree

     Topologi tree atau sering diistilahkan sebagai topologi pohon adalah topologi jaringan komputer secara hirarki yang merupakan kombinasi dari topologi star dan bus. Jadi, untuk memahami topologi tree, maka perlu memahami topologi star dan bus. Topologi star adalah salah satu topologi yang paling sering digunakan dalam pembangunan jaringan LAN.

satu hub pusat terhubung ke beberapa komputer. Jaringan topologi bus dapat dikenali dari penggunaan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan dan kedua ujungnya menggunakan T-Connector dengan terminator 50ohm di kedua ujungnya.


             Gambar 2.7 Desaign Topologi Tree

Topologi tree mengintegrasikan karakteristik dari topologi star dan bus. Sebelumnya kita melihat bagaimana dalam jaringan topologi star fisik, node terhubung satu sama lain melalui hub pusat. Dan kita juga melihat di topologi bus, perangkat workstation dihubungkan dengan kabel biasa yang disebut bus. Dalam topologi tree, sejumlah jaringan star terhubung menggunakan bus. Kabel utama ini tampaknya seperti batang utama pohon, dan jaringan bintang lainnya sebagai cabang. Ini juga disebut Expanded Topologi Star. Protokol Ethernet umumnya digunakan dalam tipe topologi ini. Lihat diagram dibawah ini:


Gambar 2.8 Protokol Topologi Tree

Diantara semua topologi jaringan kita dapat menyimpulkan bahwa topologi tree adalah kombinasi dari topologi bus dan star. Struktur tree memungkinkan kita untuk memiliki banyak server pada jaringan dan kita dapat menambah cabang jaringan dengan berbagai cara. Hal ini sangat membantu bagi perguruan tinggi, universitas dan sekolah sehingga setiap cabang dapat mengidentifikasi sistem yang relevan dalam jaringan mereka sendiri dan terhubung ke jaringan besar dalam beberapa cara.

Topologi pohon mengikuti pola hirarkis di mana masing-masing tingkat dihubungkan ke tingkat berikutnya yang lebih tinggi dalam pola simetris. Setiap tingkat dalam hirarki mengikuti pola tertentu dalam menghubungkan node. Seperti tingkat yang paling atas mungkin hanya memiliki satu node atau dua node dan tingkat berikut dalam hirarki mungkin memiliki node lagi yang bekerja pada koneksi point-to-point dan tingkat ketiga juga memiliki simpul asimetris dengan pola simpul dan setiap tingkat ini terhubung ke tingkat akar dalam hirarki. Pikirkan sebuah pohon yang bercabang ke berbagai arah dan semua cabang membutuhkan akar dan batang pohon untuk bertahan hidup. Sebuah jaringan tree yang terstruktur sangat mirip dengan ini dan itulah sebabnya ini disebut topologi tree.

Dalam jaringan telekomunikasi, jaringan tree adalah kombinasi dari dua atau lebih jaringan star yang terhubung secara bersama-sama. Setiap jaringan star adalah LAN yang di dalamnya terdapat sebuah komputer pusat atau server yang semua node workstationnya terkait secara langsung. Komputer pusat dari jaringan star terhubung ke kabel utama yang disebut bus. Dengan demikian, jaringan pohon adalah jaringan bus dari jaringan star.

Topologi jaringan pohon sangat ideal bila workstation berada dalam kelompok, dengan masing-masing kelompok menempati wilayah fisik yang relatif kecil. Contohnya adalah sebuah kampus universitas di mana setiap bangunan memiliki jaringan star sendiri, dan semua komputer pusat terhubung dalam sistem kampus. Sangat mudah untuk menambah atau menghapus workstation dari setiap jaringan star. Seluruh jaringan star dapat ditambahkan ke atau dihapus dari bus. Jika bus memiliki loss yang rendah atau dilengkapi dengan repeater, topologi ini dapat digunakan dalam konfigurasi jaringan WAN.

Topologi tree memungkinkan beberapa hub eksis pada jaringan yang bertindak sebagai root untuk terminal yang terhubung dengannya. Topologi pohon ini memiliki struktur jaringan bercabang dan dapat memberikan skalabilitas tinggi. Hub utama adalah terminal paling aktif, mengontrol seluruh jaringan, sementara subhub pasif. Jaringan TV kabel memiliki topologi tree, dengan kabel feed utama dibagi menjadi cabang cabang kecil menuju ke rumah-rumah pelanggan.

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 ke komputer node-7, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.

 

Karakteristik Topologi Tree

Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi dari topologi bus. Media transmisinya merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.
Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut headend. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
Ada dua kesulitan pada topologi ini:
- Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
- Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.

 

Fitur Topologi Tree

Ada setidaknya tiga tingkat hirarki dalam topologi jaringan tree dan mereka semua bekerja berdasarkan nodevakar.
Topologi tree ini memiliki dua jenis topologi yang tidak terpisahkan di dalamnya, bintang dan cara linier untuk menghubungkannya ke node.
Fungsi topologi pohon dengan memperhatikan jumlah node yang ada di jaringan. Tidak peduli berapa banyak node yang ada pada setiap tingkat. Node dapat ditambahkan untuk setiap tingkat hirarki dan tidak ada batasan sejauh jumlah node tidak melampauinya.
Tingkat yang lebih tinggi dalam hirarki diharapkan untuk melakukan fungsi yang lebih daripada tingkat yang lebih rendah dalam jaringan.

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.9 Desaign topologi Tree

 

2.9.2  Topologi Tree: Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan

Terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan.
Kontrol manajemen lebih mudah karena bersifat terpusat dan terbagi dalam tingkatan jenjang.
Mudah dikembangkan.
Didukung oleh hardware dan software dari beberapa perusahaan.
Merupakan topologi yang terbaik untuk jaringan komputer yang besar dibanding jenis topologi komputer lainnya seperti ring dan star yang tidak cocok untuk skala seluruh jaringan (tidak efisien). Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang mudah diatur.
Topologi tree memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point.
Semua komputer pada model topologi pohon ini memiliki akses segera ke node tetangga dalam jaringan dan juga hub pusat. Jaringan semacam ini memungkinkan beberapa perangkat jaringan dihubungkan dengan hub pusat.
Mengatasi keterbatasan dari topologi jaringan star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub dan keterbatasa lalu lintas siaran yang diinduksi oleh topologi jaringan bus.
Jenis topologi pohon ini menyediakan cukup ruang untuk ekspansi jaringan masa depan.
Tidak ada kesulitan baik untuk memperluas jaringan ataupun mengganti node.
Untuk segmen individual ada line kabel yang didedikasikan ke hub lokal.
Ini adalah perluasan dari topologi star dan bus, sehingga dalam jaringan di mana topologi tidak dapat dilaksanakan secara individual untuk alasan yang berkaitan dengan skalabilitas, topologi tree adalah alternatif terbaik.
Pendeteksian kesalahan dan koreksi mudah.
Setiap segmen disediakan dengan kabel dedicated point-to-point ke hub sentral.
Jika salah satu segmen rusak, segmen lainnya tidak terpengaruh.
Semua komputer memiliki akses ke jaringan yang lebih besar.
Merupakan topologi terbaik untuk jaringan bercabang.

Kerugian

Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
Jaringan tree mungkin tidak sesuai dan membuang-buang kabel jika menggunakannya untuk jaringan kecil.
Topologi ini juga memiliki beberapa keterbatasan dan konfigurasinya harus sesuai dengan keterbatasan ini.
Dapat terjadi tabrakan file data (collision).
Lebih sulit untuk mengkonfigurasi dan memasang kabel daripada topologi yang lain.
Karena struktur dasarnya, topologi tree sangat bergantung pada kabel bus utama, jika kabel ini rusak maka seluruh jaringan akan lumpuh.
Semakin banyak node dan segmen ditambahkan, pemeliharaannya menjadi menjadi sulit.
Skalabilitas dari jaringan tergantung pada jenis kabel yang digunakan.
Jika banyak hub gagal, segmen yang terkait akan dihapus dari jaringan tree.

Ini video tentang Topologi Tree:

 

2. 10    Topologi Hybrid

            2.10.1  Pengertian Topologi Hybrid

 

Topologi hybrid adalah topologi yang tersusun dari beberapa topologi atau dapat dikatakan topologi hybrid adalah topologi gabungan dari beberapa jenis topologi yang lainnya. Karena tersusun dari beberapa topologi, maka sifat topologi ini mirip dengan topologi yang menyusunnya. Sebuah topologi hybrid memiliki semua karakterisitik dari topologi dasar yang terdapat dalam jaringan tersebut. Topologi hybrid terdiri dari kombinasi dua atau lebih dasar topologi. Jaringan pemetaan ini bertujuan untuk memanfaatkan keuntungan dari masing-masing dari topologi dasar yang digunakan di dalamnya.

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.10  Desaign Topologi Hybrid

 

Ketika topologi dasar yang berbeda terhubung ke satu sama lain, mereka tidak menampilkan karakteristik dari salah satu topologi tertentu. Ini adalah ketika itu menjadi topologi hibrida. Hal ini dipilih, jika ada lebih dari dua topologi dasar di tempat kerja dan ini harus dihubungkan satu sama lain. Ketika ada suatu topologi bintang yang terhubung topologi bintang ke yang lain, masih tetap merupakan topologi star. Namun, ketika sebuah topologi bintang dan topologi bus terhubung satu sama lain, ini menimbulkan

pembentukan topologi hibrida. Contoh lain adalah gabungan dari topologi ring dan topologi star, atau gabungan antara topologi tree dan topologi star, atau malahan gabungan ketiga-tiga topologi tersebut; star, ring dan tree. Sebenarnya penggabungan ini adalah hasil penggabungan fisik jaringan itu sendiri. Seringkali ketika topologi yang terhubung ke satu sama lain, tata letak dari topologi yang dihasilkan sulit dipahami. Namun, topologi ini bekerja tanpa banyak masalah.

 

2.10.2  Topologi Hybrid: Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan

-     Fleksibilitas

Salah satu keuntungan utama dari topologi hybrid adalah fleksibilitas. Topologi ini dirancang, sehingga dapat diterapkan untuk sejumlah lingkungan jaringan yang berbeda. Seringkali ini adalah kombinasi dari konfigurasi yang berbeda, karena ini bekerja sempurna untuk jumlah lalu lintas jaringan yang berbeda. Menambah koneksi periferal lain juga mudah, karena node baru ataupun periferal dapat dihubungkan kedalam topologi dan dapat dikatakan topologi lain dapat dihubungkan dengan topologi hybrid dengan mudah. Kecepatan topologinya konsisten, karena ini menggabungkan kekuatan dari masing-masing topologi dan menghilangkan kelemahannya.

Pengelolaan Troubleshooting yang Lebih Baik

Dibandingkan dengan kebanyakan topologi, topologi ini dapat diandalkan. Memiliki toleransi kesalahan yang lebih baik. Karena, sejumlah topologi yang berbeda dihubungkan satu sama lain, dalam kasus masalah, itu menjadi agak lebih mudah untuk mengisolasi topologi yang berbeda yang dihubungkan satu sama lain dan menemukan kesalahannya dengan topologi hybrid. Ketika link tertentu dalam jaringan down, ini juga tidak menghambat kerja dari jaringan.

Masalah dengan jaringan hibrida relatif mudah untuk didiagnosa karena titik konsentrasi atau hub jaringan berdekatan dan relatif dalam ukuran kecil dibandingkan dengan ukuran total dari jaringan. Hub atau concentration point yang merupakan sumber masalah dapat dengan mudah diisolasi dari jaringan dan diperbaiki sementara sisa jaringan yang tersisa berfungsi secara normal. Pengguna pada sistem mungkin tidak menyadari jika telah terjadi masalah, yang merupakan keuntungan utama bagi bisnis yang besar dan perusahaan game yang menjalankan game online dengan jutaan pengguna.

-     Efisien

Setiap jenis topologi dapat dikombinasikan dengan yang lain tanpa membuat perubahan apapun pada topologi yang ada. Kecepatan topologi konsisten, karena menggabungkan kekuatan dari masing-masing topologi dan menghilangkan kelemahan. Hal ini juga karena itu, lebih efisien.

Pertumbuhan Jaringan yang Mudah

Jaringan Hybrid dibangun secara modular yang memungkinkan untuk integrasi yang mudah dari komponen perangkat keras baru seperti tambahan titik konsentrasi. Hal ini memungkinkan desainer jaringan untuk meningkatkan daya jaringan dan kapasitas penyimpanan hanya dengan menambahkan kabel hub baru kedalam sistem. Konsentrasi poin jaringan hybrid dihubungkan oleh kabel tunggal, membuat proses integrasi yang sederhana seperti memasang telepon rumah.

-     Kustomisasi

Salah satu manfaat utama dari menggabungkan topologi adalah memungkinkan kita untuk menyesuaikan cara pengaturan jaringan. Ini adalah keuntungan besar bagi banyak perusahaan yang memiliki beberapa jaringan yang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan. Tergantung pada mesin yang tersedia, keahlian para profesional TI dan kebutuhan perusahaan, membuat kustom topologi jaringan dapat membuat kegiatan berjalan lebih lancar dan meningkatkan efisiensi pada departemen teknologi.

-     Interkonektivitas

Meskipun harus jelas, mengintegrasikan dua topologi yang berbeda memberikan kemampuan untuk mengurangi space jaringan yang terbuang. Daripada menciptakan beberapa jaringan yang terpisah dengan topologi yang terpisah, kita malah dapat membuat jaringan sendiri, yaitu topologi hybrid yang meliputi banyak jaringan. Ini akan memberikan kita komunikasi yang lebih besar dan kecepatan, tapi mungkin membutuhkan beberapa penyesuaian kreatif untuk membuat jaringan berfungsi dengan benar. Karena menciptakan topologi hybrid mungkin sulit, itu bermanfaat untuk memiliki seorang IT profesional di tangan untuk memecahkan masalah topologi baru hanya jika sesuatu tidak berjalan seperti yang diharapkan.

Keuntungan yang paling penting dari topologi ini adalah bahwa kelemahan dari topologi berbeda yang terhubung diabaikan dan hanya kekuatannya yang dipertimbangkan. Meskipun membuat topologi ini sangat rumit, tapi ini adalah salah satu diantara topologi yang paling efektif dan efisien.

Kerugian

-     Biaya

Karena topologi yang berbeda datang bersama dalam satu topologi hibrid, pengelolaan topologi ini menjadi sulit. Juga sangat mahal untuk perawatannya. Biaya dari topologi ini lebih tinggi dibandingkan dengan topologi lainnya. Faktor biaya dapat dikaitkan dengan biaya hub, yang lebih tinggi, karena harus terus bekerja dalam jaringan bahkan ketika salah satu dari node turun. Biaya pemasangan kabel juga meningkat, karena banyak kabel harus dihubungkan dalam topologi ini.

-     Instalasi dan Konfigurasi

Instalasi dan konfigurasi topologi ini sulit karena terdapat topologi berbeda yang harus dihubungkan satu sama lain. Pada saat yang sama, kita juga harus memastikan bahwa tidak satupun dari mereka yang boleh gagal. Maka dari itu instalasi dan konfigurasinya sangat sulit.

-     Manajemen Jaringan yang Mahal

Jaringan hub yang dibutuhkan untuk jaringan topologi hybrid mahal, untuk membeli maupun untuk mempertahankannya. Hal ini karena hub harus mengelola beberapa jenis jaringan sekaligus dan tetap harus berfungsi, bahkan ketika satu jaringan dihapus dari sistem. Ini memerlukan tingkat pengolahan yang cerdas yang tidak dapat dicapai tanpa menghabiskan sejumlah besar uang.

-     Memerlukan Banyak Kabel

Kabel diperlukan untuk menghubungkan titik koneksi jaringan, ini juga bagian terpenting dari sistem. Untuk alasan ini, kabel berlebihan (redundansi) dan cincin cadangan sering dibutuhkan untuk mempertahankan standar kehandalan jaringan karena setiap keributan dalam koneksi kabel dapat menyebabkan seluruh jaringan runtuh. Hal ini menyebabkan dibutuhkannya banyak kabel, dan membutuhkan unsur-unsur sistem pendingin tambahan.

Ini video tentang Topologi Hybrid:

 

2.11     Topologi Daisy-Chain

            2.11.1  Pengartian Topologi Daisy-Chain

 

Topologi ini merupakan peralihan dari topologi bus dan topologi ring, dimana setiap simpul terhubung langsung ke kedua simpul lain melalui segmen kabel, tetapi segmen membentuk saluran, bukan lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung seri.


Gambar 2.11 Desaign  Topologi Daisy-Chain


Pada topologi ini semua node berhubungan secara serial (bukan paralel) sehingga tidak mengenal sentral node dan host node karena semua memiliki status dan kedudukan yang sama.
Dengan daisy chain, setiap stasiun terhubung ke perangkat upstream dan downstream dari dirinya sendiri. Phonenet dan Etherwave adalah dua sistem kabel yang digunakan bersama dalam daisy chain.

 

2.11.2  Topologi Daisy-Chain: Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan

Instalasi dan pemeliharaannya murah.
Semua node mempunyai status yang sama.
Sangat mudah untuk menghubungkan ke semua perangkat.
Memerlukan kabel yang sedikit dibandingkan dengan konfigurasi kabel yang lain.
Mudah untuk menambahkan perangkat lain dimana saja pada rantainya (chain-nya).

Kerugian

Kurang handal (tidak sesuai dengan kemajuan jaman)?.
Jika satu node saja yang rusak, maka akan mengganggu komunikasi data pada node yang lainnya.
Sebuah kegagalan komponen atau kegagalan kabel pada midstream-nya akan mematikan seluruh jaringan.
Jika ingin menambahkan perangkat di tengah rantai, makan jaringan akan down selama terjadinya proses ini.
Pengkabelan untuk jaringan ini umumnya diletakkan pada ruang yang terbuka, oleh karena itu ini lebih rentan terhadap pemutusan koneksi yang tidak disengaja maupun break.

 

2.12   Topologi Bus

       2.12.1  Pengertian Topologi Bus

Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.

·         Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).

Topologi bus ini merupakan topologi yang banyak digunakan di awal penggunaan jaringan komputer karena topologi yang paling sederhana dibandingkan dengan topologi lainnya. Jika komputer dihubungkan antara satu dengan lainnya dengan membentuk seperti barisan melalui satu single kabel maka sudah bisa disebut menggunakan topologi bus.

Dalam topologi ini dalam satu saat, hanya satu komputer yang dapat mengirimkan data yang berupa sinyal elektronik ke semua komputer dalam jaringan tersebut dan hanya akan diterima oleh komputer yang dituju. Karena hanya satu komputer saja yang dapat mengirimkan data dalam satu saat maka jumlah komputer sangat berpengaruh dalam unjuk kerja karena semakin banyak jumlah komputer, semakin banyak komputer akan menunggu giliran untuk bisa mengirim data dan efeknya unjuk kerja jaringan akan menjadi lambat. Sinyal yang dikirimkan oleh satu komputer akan dikirim ke seluruh jaringan dari ujung satu sampai ujung lainnya.

Jika sinyal diperbolehkan untuk terus menerus tanpa bisa di interrupt atau dihentikan dalam arti jika sinyal sudah sampai di ujung maka dia akan berbalik arah, hal ini akan mencegah komputer lain untuk bisa mengirim data, karena untuk bisa mengirim data jaringan bus mesti bebas dari sinyal-sinyal. Untuk mencegah sinyal bisa terus menerus aktif (bouncing) diperlukana adanya terminator, di mana ujung dari kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut harus di-terminate untuk menghentikan sinyal dari bouncing (berbalik) dan menyerap (absorb) sinyal bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari sinyal-sinyal bebas dan komputer lain bisa mengirim data.

Dalam topologi bus ada satu kelemahan yang sangat menganggu kerja dari semua komputer yaitu jika terjadi masalah dengan kabel dalam satu komputer (ingat topologi bus menggunakan satu kabel menghubungkan komputer) misalnya kabel putus maka semua jaringan komputer akan terganggu dan tidak bisa berkomunikasi antar satu dengan lainnya atau istilahnya 'down'. Begitu pula jika salah satu ujung tidak diterminasi, sinyal akan berbalik (bounce) dan seluruh jaringan akan terpengaruh meskipun masing-masing komputer masih dapat berdiri sendiri (stand alone) tetapi tidak dapat berkomunikasi satu sama lain.

 





 

Gambar 2.12  Desaign Topologi Bus

Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal.

Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi.

Atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi.

Atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP.

Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data.

Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD.

Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3, yaitu sbb:

TABEL: Karakteritik Kabel Coaxial

10Base5
10Base2
Rate Data
10 Mbps
10 Mbps
Panjang / segmen
500 m
185 m
Rentang Max
2500 m
1000 m
Tap / segmen
100
30
Jarak per Tap
2.5 m
0.5 m
Diameter kabel
1 cm
0.5 cm

TABEL 2.10.1  Karakteritik Kabel Coaxial

Melihat bahwa pada setiap segmen (bentang) kabel ada batasnya maka diperlukan “Repeater” untuk menyambungkan segmen-segmen kabel.

 

2.12.2  Kelebihan dan kekurangan topologi Bus

kelebihan

Instalasi relatif lebih murah

Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya

Biaya relatif lebih murah

Kelemahan

ika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal

Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit

Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.

 

2.13  Topologi Ring

2.13.1  Pengertian Topologi Ring

    Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.

Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media transmisi dari satu terminal ke terminal lainnya hingga membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”.

Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan pemindahan data.

Penyelipan data adalah proses dimana data dimasukkan kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi alamat dan bit-bit tambahan lainnya.

Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang dituju telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan cara membandingkan alunikasi data berlangsung pada jaringan cincin sering disebut token-ring.

Kemungkinan permasalahan yang bisa timbul dalam jaringan cincin adalah:

Kegagalan satu terminal / repeater akan memutuskan komunikasi ke semua terminal.

Pemasangan terminal baru menyebabkan gangguan terhadap jaringan, terminal baru harus mengenal dan dihubungkan dengan kedua terminal tetangganya.

 Topologi ring menghubungkan komputer dalam satu bentuk lingkaran kabel. Sinyal yang dikirim akan berkeliling dalam satu arah dan melalui tiap komputer. Tiap komputer dalam topologi ring ini akan berfungsi juga sebagai repeater (penguat sinyal) dan mengirimkan sinyal ke komputer di sebelahnya. Karena tiap sinyal melalui tiap komputer, maka jika satu komputer mengalami masalah dapat berpengaruh ke seluruh jaringan.

Gambar 2.13 Desaign Topologi Ring


Metode yang digunakan dalam mengirim data dalam ring dinamakan "token passing". Token ini dikirim dari komputer satu ke yang lain sampai ke komputer yang dituju. Komputer yang mengirimkan token akan memodifikasi token tersebut, menambahkan alamat pada data dan mengirimkannya. Komputer yang dituju atau yang menerima akan mengirimkan pesan bahwa data telah diterima setelah diverifikasi dengan membuat token baru dan dikirim ke jaringan.

Terlihat proses pengiriman token ini akan memakan waktu yang lama, sebenarnya tidak, karena token ini bekerja dengan kecepatan cahaya. Sebuah token dapat berkeliling lingkaran (ring) sejauh 200 meter sebanyak 10,000 kali dalam satu detik.
Dalam artikel ini, kita sudah mengenal topologi jaringan komputer. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Di artikel seri networking mendatang kita akan melihat lebih jauh peralatan jaringan seperti hub, bridge dan switch

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

KEGIATAN DAN PELAKSANAAN

3.1         Topologi dan dupleksitas

Topologi dari sebuah  hubungan data berkenaan dengan susunan fisik dari sebuah stasiun pada sebuah hubungan.jika hanya terdapat dua buah stasiun maka hubungan yang dapat dibangun diantara keduanya adalah point-to-poitn. Jika terdapat lebih dari dua stasiun, maka harus digunakan topoloty multipoint. Dahulu, sebuah hubungan multipoint digunakan pada suatu kasus hubungan antara sebuah komputer (stasiun primer) dan satu set terminal (stasiun sekunder), tetapi sekarang untuk versi yang lebih kompleks topologi multipoint digunakan pada jaringan lokal.

Saluran multipoint tradisional memungkinkan dibuat ketika sebuah terminal hanya mengirim pada satu saat. Gambar 3.2 menunjukkan keuntungan dari konfigurasi multipoint. Jika tiap-tiap komputer memiliki hubungan point-to-point ke suatu komputer  jadi komputer harus harus mempunyai sebuah I/O port untuk masing-masing terminal. Jadi terdapat sebuah saluran transmisi yang terpisah dari komputer ke masing-masing terminal. Di dalam sebuah konfigurasi multipoint, komputer memerlukan hanya sebuah I/O port, hanya sebuah saluran transmisi yang diperlukan.

Dupleksitas dari sebuah hubungan berkenaan dengan arah dan waktu aliran sinyal. Dalam transmisi simpleks, aliran sinyal selalu dalam satu arah. Sebagai contoh, sebuah perangkat input hanya dapat mentransmisikan, dan tidak pernah menerima. Sebuah perangkat output misalnya sebuah printer atau aktuator dapat dikonfigurasi hanya sebagai penerima. Simpleks tidak lazim digunakan karena dia tidak mungkin mmngirim ulang kesalahan atau sinyal kontrol ke sumber data . Simpleks identik dengan satu jalan ada  satu lintasan.

                                            

                                                Gambar 3.1 Konfigurasi terminal.

                                 

                                         Gambar 3.2 Hubungan konfigurasi saluran

 

Sebuah hubungan half-dupleks dapat mengirim dan menerima tetapi tidak simultan. Mode ini seperti dua lintasan alternatif, dua stasiun dalam sebuah hubungan half-dupleks harus bergantian dalam mentransmisikan sesuatu. Hal ini dentik dengan satu jalan ada dua lintasan. Dalam sebuah hubungan full dupleks, dua buah stasiun dapat mengirim dan menerima secara simultan data dari yang satu ke yang lain. Sehingga pada mode ini dikenal sebagai dua lintasan simultan, dan mungkin sebanding dengan dua jalan ada dua lintasan.

Sejumlah kombinasi dari topologi dan dupleksitas yang mungkin terjadi dapat dilihat pada gambar 3.2 yang melukiskan sebagian keadaan konfigurasi. Gambar selalu menunjukkan sebuah stasiun primer (P) tunggal dan lebih dari satu stasiun sekunder (S). Untuk hubungan point-to-point , dua kemungkinan dapat dijelaskan. Untuk hubungan multipoint, tiga konfigurasi mungkin terjadi:

Ø  Primary full-duplex, secondaries half-duplex (multi-multipoint).

Ø  Both primary and secondaries half-duplex (multipoint half-duplex).

Ø  Both primary and secondaries full-duplex (multipoint duplex).

3.2      Model Referensi OSI dan Standarisasi

 

    Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah fihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.

    Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam Tabel .

MODEL OSI
TCP/IP
PROTOKOL TCP/IP
NO.
LAPISAN
NAMA PROTOKOL
KEGUNAAN
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
7
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Aplikasi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Aplikasi
 
 
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas
DNS (Domain Name Server)
Data base nama domain mesin dan nomer IP
FTP (File Transfer Protocol)
Protokol untuk transfer file
HTTP (HyperText Transfer Protocol)
Protokol untuk transfer file HTML dan Web
MIME (Multipurpose Internet Mail Extention)
Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks
NNTP (Networ News Transfer Protocol)
Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup
POP (Post Office Protocol)
Protokol untuk mengambil mail dari server
SMB (Server Message Block)
Protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows
6
Presentasi
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Protokol untuk pertukaran mail
SNMP (Simple Network Management Protocol)
Protokol untuk manejemen jaringan
Telnet
Protokol untuk akses dari jarak jauh
TFTP (Trivial FTP)
Protokol untuk transfer file
5
Sessi
NETBIOS (Network Basic Input Output System)
BIOS jaringan standar
RPC (Remote Procedure Call)
Prosedur pemanggilan jarak jauh
SOCKET
Input Output untuk network jenis BSD-UNIX
4
Transport
Transport
TCP (Transmission Control Protocol)
Protokol pertukaran data berorientasi (connection oriented)
UDP (User Datagram Protocol)
Protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless)
3
Network
Internet
IP (Internet Protocol)
Protokol untuk menetapkan routing
RIP (Routing Information Protocol)
Protokol untuk memilih routing
ARP (Address Resolution Protocol)
Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP
RARP (Reverse ARP)
Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware
2
Datalink
LLC
Network Interface
PPP (Point to Point Protocol)
Protokol untuk point ke point
SLIP (Serial Line Internet Protocol)
Protokol dengan menggunakan sambungan serial
MAC
Ethernet, FDDI, ISDN, ATM
1
Fisik

Tabel 3.1 .Hubungan referensi model OSI dengan protokol Internet

Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang dihasilkan IEEE. Kita bisa lihat misalnya badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat standarisasi peralatan telekomunikasi seperti yang tertera pada Tabel .

Tabel  Badan pekerja di IEEE

WORKING GROUP
BENTUK KEGIATAN
IEEE802.1
 Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link termasuk
 MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control)
IEEE802.2
 Standarisasi lapisan LLC
IEEE802.3
 Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT, dll.)
IEEE802.4
 Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus
IEEE802.5
 Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring
IEEE802.6
 Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed
 Queue Dual Bus.)
IEEE802.7
 Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group) pada LAN
IEEE802.8
 Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group.)
IEEE802.9
 Standarisasi ISDN (Integrated Services Digital Network) dan IS (Integrated Services ) LAN
IEEE802.10
 Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN Security.)
IEEE802.11
 Standarisasi masalah wireless LAN dan CSMA/CD bersama IEEE802.3
IEEE802.12
 Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN
IEEE802.14
 Standarisasi masalah protocol CATV

Tabel 3.2 Badan pekerja di IEEE

 

3.3       Bangunan Topologi Menggunakan TopoEdit (Windows)

Topologi harus memiliki tiga node berikut:

l  Sumber simpul: The stream dari file media, yang digunakan sebagai sumber untuk topologi.

l  Transform simpul: Sebuah Media Yayasan transform (MFT). Node ini biasanya encoders, Decoder, dan efek untuk topologi.

l  Output node: Wastafel sungai yang melewati data media, frame video, atau audio stream ke Sidang Media untuk pemutaran.

untuk informasi tentang struktur topologi,

Topologi adalah sebuah objek yang mewakili bagaimana data mengalir dalam pipa. An application creates a topology to describe the path that each stream takes from the media source to a media sink. Sebuah aplikasi membuat topologi untuk menggambarkan jalan yang setiap aliran mengambil dari sumber media ke wastafel media. The application passes the topology to the Media Session, and the Media Session uses the topology to control the data flow. Aplikasi melewati topologi ke Sidang Media, dan Sesi Media menggunakan topologi untuk mengontrol aliran data.

The data-processing components in the pipeline (media sources, transforms, and media sinks) are represented in the topology as nodes . Data-pengolahan komponen dalam pipa (media sumber, transformasi, dan tenggelam media) diwakili dalam topologi sebagai node. The flow of data from one component to another is represented by a connection between the nodes. Aliran data dari satu komponen yang lain diwakili oleh koneksi antara node. The following node types are defined: Jenis simpul berikut didefinisikan:

·         Source node: Represents a media stream on a media source. Sumber simpul: Merupakan media stream pada sumber media.

·         Transform node: Represents a Media Foundation transform (MFT). Transform simpul: Merupakan Media Yayasan transform (MFT).

·         Output node: Represents a stream sink on a media sink. Output node: Merupakan wastafel streaming pada wastafel media.

·         Tee node: Represents a fork in the stream. Tee simpul: Merupakan sebuah garpu di sungai. Tee nodes are an exception to the rule that a node represents a pipeline object. Node tee merupakan pengecualian dari aturan bahwa sebuah node merupakan objek pipa. Unlike other node types, the tee node simply directs the flow of data. Tidak seperti jenis node lain, node tee hanya mengarahkan aliran data.

A functioning topology must contain at least one source node connected to an output node, possibly through one or more transform nodes. Sebuah topologi berfungsi harus mengandung setidaknya satu node sumber terhubung ke output node, mungkin melalui satu atau lebih node transform. For example, the following diagram shows a simple topology with one stream. Sebagai contoh, diagram berikut menunjukkan topologi sederhana dengan satu aliran.


       Gambar 3.3 diagram topologi sederhana dengan satu aliran

For file playback, the transform node might represent a decoder and the output node would represent the audio or video renderer. Untuk pemutaran file, node transformasi mungkin mewakili decoder dan output node akan mewakili audio atau video renderer. For file encoding, the transform node would represent an encoder and the output node would represent an archive sink, such as the ASF file sink. Untuk file encoding, node transformasi akan mewakili encoder dan output node akan mewakili wastafel arsip, seperti wastafel file ASF.

If two nodes are connected, the node that produces data is called the upstream node, and the node that receives data is called the downstream node. Jika dua node yang terhubung, node yang menghasilkan data yang disebut node hulu, dan node yang menerima data disebut node hilir. For example, in the previous diagram, the source node is upstream from the transform node. Sebagai contoh, dalam diagram sebelumnya, node sumber hulu dari simpul transform.

In a pair of connected nodes, the connection point on the upstream node is called an output . Dalam sepasang node yang terhubung, titik koneksi pada node hulu disebut output. The connection point on the downstream node is called an input . Titik koneksi pada node hilir disebut masukan. The following diagram shows a pair of nodes with their connection points, and the flow of data between them. Diagram berikut memperlihatkan sepasang node dengan titik koneksi mereka, dan aliran data antara mereka. The connection points are not represented as separate objects in the topology. Titik koneksi tidak terwakili sebagai obyek yang terpisah dalam topologi. They are specified by index value on the node object. Mereka ditentukan oleh nilai indeks pada objek simpul.


                Gambar 3.4 diagram note dengan titik input output

A source node cannot have any inputs. Sebuah node sumber tidak bisa memiliki masukan. Therefore, there cannot be any nodes upstream from a source node. Oleh karena itu, tidak mungkin setiap node hulu dari sumber node. Similarly, an output node cannot have outputs, and there cannot be any nodes downstream from an output node. Demikian pula, sebuah output node tidak dapat memiliki output, dan tidak bisa ada setiap node hilir dari output node. A chain of nodes from a source node to an output node is called a branch of the topology. Sebuah rantai node dari node sumber ke node output disebut cabang topologi. The first diagram in this topic shows a topology with a single branch. Diagram pertama dalam topik ini menunjukkan topologi dengan satu cabang. Generally there is one branch per stream. Umumnya terdapat satu cabang per aliran. To play a file with one audio stream and one video stream, for example, requires a topology with two branches. Untuk memutar file dengan satu aliran audio dan video streaming satu, misalnya, memerlukan topologi dengan dua cabang.

Partial Topologies Partial Topologi


A complete or full topology contains a node for every pipeline object that is needed. Sebuah topologi lengkap atau penuh berisi node untuk setiap objek pipa yang dibutuhkan. However, the application does not always need to create a full topology. Namun, aplikasi tidak selalu perlu membuat topologi penuh. Instead, it creates a partial topology that omits one or more transform nodes. Sebaliknya, itu menciptakan topologi parsial yang menghilangkan satu atau lebih node transform.

The Media Session completes the topology by using an object called the topology loader . Sidang Media melengkapi topologi dengan menggunakan sebuah benda yang disebut loader topologi. The topology loader converts partial topologies into full topologies by inserting the needed transforms. Loader topologi mengkonversi sebagian topologi menjadi topologi penuh dengan memasukkan transformasi yang diperlukan. The process of conversion is called resolving the topology. Proses konversi ini disebut menyelesaikan topologi.

For example, to play an encoded audio stream, the topology must have a decoder between the source and output nodes. Misalnya, untuk memainkan streaming audio dikodekan, topologi harus memiliki decoder antara sumber dan node output. The application creates a partial topology that connects the source node directly to the output node, without the decoder. Aplikasi membuat topologi parsial yang menghubungkan node sumber langsung ke node output, tanpa decoder. The topology loader examines the stream formats, finds the right decoder, and inserts a transform node into the topology. Loader topologi memeriksa format sungai, menemukan decoder yang tepat, dan menyisipkan node transformasi ke topologi.

The following diagram shows the partial topology created by the application. Diagram berikut menunjukkan topologi parsial diciptakan oleh aplikasi.


                              Gambar 3.5  diagram topologi parsial

The next diagram shows the full topology after the topology loader resolves it. Diagram berikut menunjukkan topologi penuh setelah loader topologi menyelesaikan itu. In this exampel, the topology loader has inserted a transform node for the decoder. Dalam exampel ini, loader topologi telah dimasukkan node transformasi untuk decoder.


                   Gambar 3.6 diagram loader topologi

In the current version of Media Foundation, the topology loader supports topologies for playback. Dalam versi saat Media Foundation, topologi loader mendukung topologi untuk pemutaran. For file encoding and other scenarios, the application must construct a full topology. Untuk encoding file dan skenario lain, aplikasi tersebut harus membangun topologi penuh.

Applications can also create the topology loader and use it directly. Aplikasi juga dapat membuat loader topologi dan menggunakannya langsung. For example, you can use the topology loader to resolve a partial topology and then modify the full topology before giving it to the Media Session. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan loader topologi untuk menyelesaikan topologi parsial dan kemudian memodifikasi topologi penuh sebelum memberikannya kepada Sidang Media. To create the topology loader, call MFCreateTopoLoader . Untuk membuat loader topologi, sebut MFCreateTopoLoader .

Untuk membangun topologi, Anda harus menambahkan node, menghubungkan node, dan menyelesaikan topologi sehingga dapat dimainkan.

Node topologi ditampilkan sebagai kotak, dengan teks yang menunjukkan nama node. Kotak hijau mewakili node yang ditambahkan oleh pengguna. Ketika topologi diselesaikan, TopoEdit dapat menambahkan node untuk mengubah topologi otomatis. Ini muncul sebagai kotak biru di Pane Topologi.       Topologi input dan output yang diwakili oleh sebagai kotak hitam di sepanjang tepi node. Input node ditampilkan pada sisi kiri dari node, dan output node di sisi kanan dari node. Node topologi yang terhubung melalui koneksi simpul yang muncul sebagai garis hitam yang menghubungkan masukan simpul dari satu node ke output node node lain.

 

Ilustrasi berikut menunjukkan topologi terhubung untuk sumber audio.


 

 

 

 

 

 

                             Gambar 3.7 Ilustrasi topologi 

Menambahkan Nodes Sumber dengan TopoEdit (Windows) Sebuah node sumber mewakili aliran dalam file media. Untuk membuat node sumber di TopoEdit, Anda menentukan file media. TopoEdit menyebutkan sungai dalam file dan menciptakan node sumber yang tepat.


Untuk informasi tentang menambahkan node sumber pemrograman dengan menggunakan Media Yayasan API, lihat Membuat Nodes Sumber .

Untuk menambahkan node sumber untuk topologi


1.    Pada menu Topologi, klik Add Source. The Pilih Media Sumber   

   kotak

        Dialog akan terbuka                        

2.        Arahkan ke folder di mana file media berada.

3.        Dalam File name: lapangan, masukkan nama file.

4.        Klik Open.

TopoEdit menciptakan node sumber untuk sungai. The Pane Topologi menunjukkan node sumber yang terkandung dalam kotak abu-abu yang menunjukkan nama dari file media. Node sumber menunjukkan jenis aliran node.

            3.3.1   Menyelesaikan suatu Topologi dengan TopoEdit (Windows)


Partial Topologi. Node sumber terhubung langsung ke node output. Dalam beberapa kasus, topologi parsial dapat memiliki beberapa node mengubah menengah, seperti efek, tapi tidak semua. Node transform yang dihilangkan biasanya decoder atau MFTS konversi format, seperti konverter warna dan resamplers audio. Topologi penuh. Node sumber terhubung ke output node melalui simpul transform. Jenis topologi harus memiliki setiap node untuk memproses data. TopoEdit hanya bisa bermain penuh topologi. TopoEdit menggunakan topologi loader objek, yang disediakan oleh Yayasan Media, untuk mengubah topologi parsial menjadi topologi penuh dengan memasukkan transformasi yang diperlukan. Proses menciptakan topologi penuh disebut menyelesaikan topologi.

Sebelum Anda menyelesaikan topologi memastikan bahwa:

Topologi berisi node sumber dan node output. Sumber dan output node dihubungkan oleh koneksi simpul yang valid. Selama topologi resolusi, loader topologi memeriksa jenis media node untuk kompatibilitas. Jika koneksi simpul valid ada, maka proses gagal dan pesan kesalahan ditampilkan.

Untuk mengatasi topologi, dari menu Topologi, klik Resolve Topologi. Toolbar menunjukkan status topologi: [Terselesaikan] atau [Tidak Terselesaikan]. Jika TopoEdit menyelesaikan topologi berhasil, Topologi Status diatur ke [Terselesaikan] dan kontrol playback diaktifkan. Setiap kali Anda membuat perubahan topologi, Topologi Status diatur ke [Tidak Terselesaikan] yang menunjukkan bahwa hal itu harus diselesaikan lagi.

3.3.2    Menghubungkan dan Memutuskan Topologi Nodes (Windows)


Untuk topologi untuk menjadi fungsional, node sumber dan node output harus dihubungkan. Untuk menghubungkan dua node topologi, tarik output simpul dari satu node ke input node node lainnya. TopoEdit menampilkan sambungan simpul sebagai garis hitam. Ini setara dengan menghubungkan node topologi dengan menghubungi IMFTopologyNode :: ConnectOutput metode. Topologi dapat diselesaikan hanya jika koneksi simpul berlaku, yaitu, jika jenis media dua node yang kompatibel. Untuk informasi tentang resolving topologi. Jika Anda mencoba untuk membuat sambungan dari node yang sudah terhubung, koneksi node baru menggantikan sambungan simpul tua. Untuk menghapus sambungan, pilih sambungan node dan tekan tombol DELETE atau pilih Hapus dari menu Topologi.

3.3.3   Menambahkan Nodes Output dengan TopoEdit (Windows)


Dalam topologi, sebuah output node merupakan wastafel media yang menerima data media dari node transform dan menyajikan untuk pemutaran. Jenis output node tergantung pada jenis media node sumber.

Tabel berikut menunjukkan perintah menu / toolbar untuk menambahkan node output ke topologi.

 

 

Sumber jenis media
Menu / Toolbar Command
Deskripsi
Audio streaming
Pada menu Topologi, klik Tambah SAR.
Menciptakan output node untuk Renderer Audio Streaming (SAR) yang memainkan streaming audio melalui perangkat audio seperti kartu suara.
Video streaming
Pada menu Topologi, klik Tambah EVR.
Menciptakan output node untuk renderer video ditingkatkan (EVR) yang menampilkan frame untuk streaming video.
Kustom Media wastafel
  1. Pada menu Topologi, klik Tambah Sink Custom.
Input Kustom kotak dialog GUID terbuka.
  1. Di GUID: kolom, masukkan GUID dari wastafel kustom Anda yang ingin Anda tambahkan ke topologi.
Catatan TopoEdit mengharapkan GUID dalam format "{xxxxxxxx-xxxx-xxxx-xxxx-xxxxxxxxxxxx}". Jika tidak, gagal untuk menambahkan node dan menampilkan "tidak valid GUID" pesan kesalahan.
  1. Klik OK.
Menciptakan output node untuk wastafel stream untuk sumber media khusus.
Wastafel kustom harus mendukung CoCreateInstance sehingga wastafel dapat ditentukan dengan CLSID a.

Tabel 3.3 perintah menu / toolbar untuk menambahkan node output ke topologi.

 

TopoEdit menciptakan node output yang ditentukan. The Pane Topologi menunjukkan node output sebagai kotak hijau yang menunjukkan nama wastafel sungai. Untuk informasi tentang menambahkan node keluaran pemrograman dengan menggunakan Media Yayasan API.

3.3.4      Menambahkan Transform Nodes dengan TopoEdit (Windows)


Sebuah simpul transform merupakan Media Yayasan Transform (MFT) yang memproses data media yang diterimanya dari sumber node. Bila sudah siap, pipa lolos ke node output untuk render. Dalam Media Foundation, encoders, Decoder, multiplexer, de-multiplexer, dan efek audio video diimplementasikan sebagai MFTS. TopoEdit mendukung menambahkan mengubah node yang mewakili kedua MFTS terdaftar dan adat.

Untuk informasi tentang menambahkan node mengubah pemrograman dengan menggunakan Media Yayasan API,

Membuat Node Transform dari MFT


To create a transform node from an MFT, do the following: Untuk membuat simpul transformasi dari MFT, lakukan hal berikut:

1.    Create an instance of the MFT and get a pointer to the IMFTransform interface of the MFT. Buat sebuah instance dari MFT dan mendapatkan pointer ke IMFTransform antarmuka dari MFT.

2.    Call MFCreateTopologyNode with the MF_TOPOLOGY_TRANSFORM_NODE flag to create the transform node. Hubungi MFCreateTopologyNode dengan bendera MF_TOPOLOGY_TRANSFORM_NODE untuk menciptakan node transform.

3.    Call IMFTopologyNode::SetObject and pass in the IMFTransform pointer. Hubungi IMFTopologyNode :: setObject dan lulus di IMFTransform pointer.

4.    Call IMFTopology::AddNode to add the node to the topology. Hubungi IMFTopology :: AddNode untuk menambahkan node ke topologi.

The following example creates and initializes a transform node from an MFT. Contoh berikut membuat dan menginisialisasi node transformasi dari MFT.

C++ C + +


 
HRESULT AddTransformNode( HRESULT AddTransformNode (
    IMFTopology *pTopology, // Topology. IMFTopology * pTopology, / / Topologi.
    IMFTransform *pMFT, // MFT. IMFTransform * pMFT, / / MFT.
    IMFTopologyNode **ppNode // Receives the node pointer. IMFTopologyNode ** ppNode / / Menerima pointer simpul.
    ) )
{ {
    *ppNode = NULL; * PpNode = NULL;
 
    IMFTopologyNode *pNode = NULL; IMFTopologyNode * pNode = NULL;
    
    // Create the node. / / Buat node.
    HRESULT hr = MFCreateTopologyNode(MF_TOPOLOGY_TRANSFORM_NODE, &pNode); HRESULT hr = MFCreateTopologyNode (MF_TOPOLOGY_TRANSFORM_NODE, & pNode);
 
    // Set the object pointer. / / Mengatur pointer objek.
    if (SUCCEEDED(hr)) jika (berhasil (jam))
    { {
        hr = pNode->SetObject(pMFT); hr = pNode-> setObject (pMFT);
    } }
 
    // Add the node to the topology. / / Tambahkan node ke topologi.
    if (SUCCEEDED(hr)) jika (berhasil (jam))
    { {
        hr = pTopology->AddNode(pNode); hr = pTopology-> AddNode (pNode);
    } }
 
    // Return the pointer to the caller. / / Kembali pointer ke pemanggil.
    if (SUCCEEDED(hr)) jika (berhasil (jam))
    { {
        *ppNode = pNode; * PpNode = pNode;
        (*ppNode)->AddRef(); (* PpNode) -> AddRef ();
    } }
 
    SafeRelease(&pNode); SafeRelease (& pNode);
    return hr; kembali jam;
} 

Untuk menambahkan MFT terdaftar untuk topologi


1.         Pada menu Topologi, klik Tambah Transform.

Kotak dialog Pilih Transform terbuka. Ini menampilkan daftar dikategorikan MFTS terdaftar yang dihasilkan oleh enumerasi entri terdaftar dalam registri dengan memanggil MFTEnum fungsi.

2.       Memperluas kategori dan pilih MFT yang ingin Anda tambahkan ke topologi.

3.    Klik OK untuk menutup kotak dialog dan kembali ke Pane Topologi.

TopoEdit menciptakan node transformasi ditentukan. The Pane Topologi menunjukkan node transformasi sebagai kotak hijau yang menampilkan nama dari MFT.

Untuk menambahkan MFT kustom untuk topologi


1.       Pada menu Topologi, klik Tambah Kustom MFT. Ini akan     membuka kotak dialog Masukan Kustom GUID.

2.       Di GUID: kolom, masukkan GUID dari MFT yang ingin Anda tambahkan ke topologi.

Catatan TopoEdit mengharapkan GUID dalam format "{xxxxxxxx-xxxx-xxxx-xxxx-xxxxxxxxxxxx}". Jika tidak, gagal untuk menambahkan node dan menampilkan "tidak valid GUID" pesan kesalahan.

3. Klik OK untuk menutup kotak dialog dan kembali ke Pane Topologi.

TopoEdit menciptakan node transformasi ditentukan. The Pane Topologi menunjukkan node transformasi sebagai kotak hijau yang menampilkan nama dari MFT.

 

3.4       Membuat Jaringan dengan jenis TOPOLOGI dan memakai Software CISCO Packet Tracer.


Kali ini saya mau membuat jaringan dengan jenis topologi star di CISCO Packet Tracer. Yang belom punya softwarenya bisa di unduh disini. Setelah itu sialahkan di Komputer anda masing-masing.Ada berbagai macam jenis topologi yang ada ,namun mengapa saya memilih topologi star? Jawaban yang paling tepat adalah selain lebih mudah dipahami.topologi star juga paling banyak digunakan pada saat ini.
Perlu diketahui hardware yang digunakan untuk membangun topologi ini diantaranya sbb :
- Kabel LAN DAN RJ-45
- Switch atau Hub
- Beberapa PC / Server.
- Router ( tidak harus menggunakan router, tergantung keperluan anda).
Dan berikut cara membuatnya di Packet Tracer :

a  Berikut tampilan halaman kerja pada Packet Tracer. Disini lah kita akan menggambar topologinya.

 


 

 

 

 

 

 

                     Gambar 3.4 Jendela CISCO Packet Tracer.

 

b  letakkan beberapa PC (Saya menggunakan 5)..


 

 

 

 

 

 

                   

 

 

Gambar 3.5 Menu dalam Pembuatan Topologi

 

c   Kemudian letakkan Sebuah Hub mengelilingi 5 PC tersebut. Hubungi tiap PC dengan kabel. Untuk jenis kabel ,anda jangan khawatir, akan ada pilihan yang secara otomatis menyesuaikan jenis kabel. Dan tampilanya seperti berikut :


 

 

 

 

Gambar 3.6 Sub menu CISCO Packet Tracer

 

d  Apabila lampu hijau yang menyala, berarti perangkat sudah saling terhubung, namun belum bisa saling berkomunikasi. Oleh karena itu yang harus kita lakukan adalah memberi IP Address untuk masing-masing computer. Cara nya sebagai berikut :


 

 

 

 

 

 

                               

 

 

 Gambar 3,7 Contoh topologi

 

e     Klik double pada masing-masing computer, akan muncul t tampilan berikut ini :

 

 

 

 


 

 

 

                              

 

 

 

 

 

Gambar 3.8 cara Membuat IP Address

 

f    Karena masih jaringan sederhana ,cukup isi IP Address dan Subnet Mask saja. Pilih Static untuk memberi IP secara manual. Setelah itu langsung close. Lakukan ini ke masin-masig PC. Sekedar mengingatkan tiap PC harus memiliki IP Adress yang berbeda.


 

 

 

 

Gambar 3.9 Kotak Dialog IP Addres            

g. Nah sekarang PC sudah dapat saling berkomunikasi. Untuk mengecek apakah benar sudah dapat saling berkomunikasi, klik double salah satu PC, Lalu pindah ke Tab Dekstop ,pilih Command Prompt.

h. Setelah itu, coba lakukan komunikasi dengan car

a menge ping PC lain. Missal yang ber IP Address kan 192.168.1.103. jika me reply. Berarti PC tersebut sudah terhubung dalam satu jaringan dan dapat saling berkomunikasi.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                    Gambar 3.10 Tampilan CMD.

Sampai disana dulu materi yang bisa saya beri kepada teman-teman sekalian. Sebenarnya dalam artikel ini tidak hanya untuk membuat topologi star saja, namun lebih ke pemahaman dan bagaimana cara membangun sebuah jaringan di CISCO Packet Tracer. Jika sudah mengerti teman-teman dapat mencoba berbagai macam jenis topologi yang lain.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 3.11 topologi yang sudah selesai pembuatan

 

3.5          Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi JaringanMempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah

Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan.

3.5.1  Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus

Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.

Karakteristik topologi Bus adalah:

§         merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup         dimana    sepanjang kabel terdapat node-node.

§  Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi

§   Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan   terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data).

§   Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti

§   Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan

§   dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati signal.

Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:

a)    Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)

Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.

b)     Kabel dan konektor

Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.

Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.

Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:

§     Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.

§    TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.

§    TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.

2.   Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star

Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.

Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.

Karateristik topologi Star adalah:

§  Setiap node berkomunikasi langsung dengan central

§   node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.

§  Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.

§  Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain

§  Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.

Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:

1.   Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)

Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star menggunakan kartu jaringan jenis PCI.

2.   Kabel dan Konektor

Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m. Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih biru).

Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.

 

3.5.2    Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC

Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.

Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama.
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:

3.5.3         Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard

Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.

3.5.4    Pemasangan Kabel pada Konektor

Pemasangan Kabel   Coaxial dan    Konektor   BNC
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.

Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.

Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:

1.  Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.

2.  Kabel Silang (Crossover Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.

3.5.5  Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan

Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.

Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.

3.5.6 Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.

Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:

a)   Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel

b)   Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:

c)   Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.

Kelas Alamat IP Address

IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:

Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan

Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.

d)   Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.

3.5.7 Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC

Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
1)  Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan

2)  Pengujian konektifitas jaringan

3)  Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan

Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:

A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:

a)  Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak

b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,

c)  Pemasangan konektor tidak longgar

d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.

Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.

B.  Pengujian konektifitas jaringan

Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.

Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.

Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.

Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.

Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)

IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.

Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :

a)  Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7

b)   Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.

c)   Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73

d)  IP Addres adalah 10.1.1.7

e)   Subnet Masknya adalah 255.255.255.0

Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.

Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik.

Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).

Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.

Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing.

Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.

Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PENUTUP

4.1              Kesimpulan

Setelah kita memahami isi dari laporan ini, maka kita sudah tahu bahwa pengertian dari Pada Desaign Jaringan ( Topologi Jaringan ),pada  dasarnya topologi adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan komputer, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi data.

Itulah yang kita dapatkan dari kegiatan Praktik Kerja Industri yang sudah kita laksanakan selama 3 bulan di CV. CREATIVE COM, yang sebelumnya kita tidak tahu menjadi tahu, yang sebelumnya kurang memahami sekarang lebih memahami.

 

4.2  Saran-Saran

4.2.1            Saran untuk Laporan

1)      Laporan diharapkan lebih aktual dan dapat dipercaya.

2)      Isi laporan diharapkan didasari dengan fakta selama proses kegiatan praktik kerja yang sebenar-benarnya.

3)      Untuk lebih mengedepankan efisiensi dala pembuatan laporan.


4.2.2            Saran untuk Sekolah

1)      Untuk Sekolah hendaknya lebih meningkatkan sosialisasi ke dunia industri, untuk lebih mengetahui kemajuan teknologi dewasa ini.

2)      Mencarikan peluang untuk pekerjaan setiap siswa-siswi lulusannya.

3)      Menempatkan siswa-siswinya ditempat yang sesuai pada saat kegiatan PRAKERIN.

 



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Robert Kelley, Carey Nachenberg, Anthony B. Nelson, Paul Phillips, Tim Ritchey, Tom Sheldom, Joel Snyder, Internet Security Professional Reference, Macmillan Computer Publishing.

2009. Jenis-jenis Topologi Jaringan, (Online), http://riechanmurata.blogspot.com/2009/0), diakses tanggal 8 Februari 2012.

. 2011. Advantages and Disadvantages of Tree Topology , (Online), http://forfreeeducation.blogspot.com/201), diakses 9 Februari 2012.

. . Definition, Advantages and Disadvantages of Tree Topology, (Online), http://www.completepcpedia.com/tree_topo), diakses 8 Februari 2012.

Pilgrim, Gray. 2011. Tree Topology, (Online), http://www.buzzle.com/articles/tree-topo), diakses 9 Februari 2012.

. 2008. Topologi Jaringan Tambahan, (Online), http://fleahlit.web.id/2008/04/24/topolo), diakses 10 Februari 2012.

. 2009. Jenis-Jenis Topologi Jaringan, (Online), http://riechanmurata.blogspot.com/2009/0), diakses 10 februari 2012.

. 2010. Topologi, (Online), http://halamanpengetahuan.blogspot.com/2), diakses 11 Februari 2012.

. 2011. Jenis Topologi dalam Jaringan Komputer, (Online), http://cenul.blogdetik.com/2011/02/09/je), diakses 10 februari 2012.

Alexe, Carmen, Daisy Chain Topology, (Online), http://www.chainconveyordesign.net/daisy), diakses 10 februari 2012.

. . Daisy Chain Topology, (Online), http://www.addison-tech.com/english/faq/), diakses 10 februari 2012.