BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mulai tahun 1940an tepatnya di Amerika ada penelitian yang ingin
memanfaatkan perangkat koputer seecara bersama. Pada tahun 1950an ketika jenis
komputer mulai bervariasi sampai tercipta super komputer dan mahalnya harga perangkat
komputer mesti melayani beberapa terminal. Perkembangan teknologi komputer meningkat
dengan cepat, hal ini terlihat pada era tahun 80-an jaringan komputer masih
merupakan teka-teki yang ingin dijawab oleh kalangan akademisi, dan pada tahun
1988 jaringan komputer mulai digunakan di universitas-universitas,
perusahaan-perusahaan, sekarang memasuki era milenium ini terutama world wide
internet telah menjadi realitas sehari-hari jutaan manusia di muka bumi ini.
Selain
itu, perangkat keras dan perangkat lunak jaringan telah benar-benar berubah, di
awal perkembangannya hampir seluruh jaringan dibangun dari kabel koaxial, kini banyak telah diantaranya
dibangun dari serat optik (fiber optics) atau komunikasi tanpa kabel.
Sebelum
lebih banyak lagi dijelaskan mengenai jaringan komputer secara teknis, pada bab
II nanti akan diuraikan terlebih dahulu definisi jaringan komputer, manfaat jaringan
komputer, dan macam jaringan komputer.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana cara memahami apa itu jaringan komputer (Desaign Jaringan ) dan pemanfaatannya
dalam kehidupan sehari-hari seiring kemajuan teknologi dan juga memahami maksud
dan tujuan adanya jaringan.
1.3
Tujuan
1. Sebagai salah satu tugas yang disyaratkan untuk
menempuh US dan UAN
2. Sebagai bentuk latihan dalam menghadapi ujian
kopetensi pada akhir proses pembelajaran
3. Sebagai salah satu bukti bahwa siswa telah mengikuti
Prakerin di Dunia Industri.
4. Agar siswa mampu memahami, memantapkan dan
mengembangkan pelajaran yang didapat disekolah serta penerapannya di Dunia
Industri.
5. Sebagai bahan pertanggungjawaban siswa selama
mengikuti Prakerin.
6.
Sebagai sumber
pengetahuan maupun pedoman bagi para pembaca apabila suatu saat memerlukan
informasi tentang isi dari laporan ini.
7.
Menjelaskan prinsip kerja jaringan
komputer.
8. Menjelaskan
langkah-langkah Instalasi dan konfigurasi jaringan.
9.
Mempelajari dan membangun sebuah jaringan komputer.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Jaringan
Jaringan komputer adalah sebuah
kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu
kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel
sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen
dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software
yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang
terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat
memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model
komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi
kini telah diganti dengan sekumpulan
komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan
tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network).
Dalam buku ini
kita akan menggunakan istilah jaringan komputer untuk mengartikan suatu
himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua buah komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling
bertukar informasui. Betuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja
melainkan dapat emnggunakan serat optik, gelomabng mikro, atau satelit
komunikasi.
Untuk
memahami istilah jaringan komputer
sering kali kita dibingungkan dengan sistem terdistribusi (distributed system). Kunci perbedaannya adalah bahwa sebuah sistem
terdistribusi,keberadaan sejumlah komputer autonomous bersifat transparan bagi
pemakainya. Seseorang dapat memberi perintah untuk mengeksekusi suatu program,
dan kemudian program itupun akan berjalan
dan tugas untuk memilih prosesor, menemukan dan mengirimkan file ke
suatu prosesor dan menyimpan hasilnya di tempat yang tepat mertupakan tugas
sistem operasi. Dengan kata lain, pengguna sistem terditribusi tidak akan
menyadari terdapatnya banyak prosesor (multiprosesor), alokasi tugas ke
prosesor-prosesor, alokasi f\ile ke disk, pemindahan file yang dfisimpan dan
yang diperlukan, serta fungsi-fungsi lainnya dari sitem harus bersifat
otomatis.
Pada suatu
jaringan komputer, pengguna harus secara eksplisit log ke sebuah mesin, secara
eksplisit menyampaikan tugasnya dari jauh, secara eksplisity memindahkan
file-file dan menangani sendiri secara umum selusurh manajemen jaringan. Pada
sistem terdistribusi, tidak ada yang perlu dilakukan secara eksplisit, sermunya
sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem tanpa sepengetahuan pemakai.
Dengan demikian
sebuah sistem terdistribusi adalah suatu sistem perangkat lunak yang dibuat
pada bagian sebuah jaringan komputer.
Perangkat lunaklah yang menentukan tingkat keterpaduan dan transparansi
jarimngan yang bersangkutan. Karena itu perbedaan jaringan dengan sistem
terdistribusi lebih terletak pada perangkat lunaknya (khususnya sistem
operasi), bukan pada perangkat kerasnya.
2. 2 Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat yang
didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu :
2.2.1 Sharing resources
Sharing resources bertujuan
agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh
setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi
maupun pengaruh dari pemakai.
2.2.2 Media Komunikasi
Jaringan
komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference
maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.
2.2.3. Integrasi Data
Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena
setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan
dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk
data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah
informasi setiap saat.
2.2.4. Pengembangan dan Pemeliharaan
Pengembangan
peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, karena setiap
pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer sejumlah
komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat digunakan
secara bersama – sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai dalam merawat
harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap
serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada
pada komputer pusat.
2.2.5. Keamanan Data
Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena
pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik
perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang
efektif.
2.2.6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi
Terkini
Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil
yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang
diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera
langsung diketahui oleh setiap pemakai.
2.3 Masalah sosial
jaringan
Penggunaan
jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan berbagai macam masalah-masalah
sosial seperti etika, dan politik. Internet telah masuk ke segala penjuru kehidupan masyarakat, semua orang
dapat memanfaatkannya tanpa memandang
status sosial, usia, jenis kelamin. Penggunaan internet tidak akan menimbulkan
masalah selama subyeknya terbatas pada topik-topik teknis, pendidikan atau
hobi, hal-hal dalam batas norma-norma kehidupan, tetapi kesulitan mulai muncul
bila suatu situs di internet mempunyai topik
yang sangat menarik perhatian orang, seperti politik, agama, sex. Gambar-gambar
yang dipasang di situs-situs tersebut mungkin akan merupakan sesuatu yang
sangat mengganggu bagi sebagian orang. Selain itu, bentuk pesan-pesan tidaklah
terbatas hanya pesan tekstual saja. Foto berwarna dengan resolusi tinggi dan
bahkan video clip singkatpun sekarang dapat dengan mudah disebar-luaskan
melalui jaringan komputer. Sebagian orang dapat bersikap acuh tak acuh, tapi
bagi sebgaian lainnya pemasangan materi tertentu (misalnya pornografi )
merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima.
2. 4 Sejarah
Jaringan Komputer
Konsep jaringan komputer lahir pada
tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di
laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H.
Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah
perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa
proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch
Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah
komputer dengan dengan kaidah antrian.
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super
komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar
1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal
dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk
jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa
terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai
nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada
awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Gambar 2.1 Jaringan komputer model TSS
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga
perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan
konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar
2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara
paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap
host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang
mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses
yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani
terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.
Gambar 2.2 Jaringan komputer model distributed processing
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep
proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah
mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar
komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk
itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan
LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN
yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.
Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis,
yaitu;
2.5.1 Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2.5.2 Metropolitan Area Network
(MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
2.5.3 Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
2.5.4 Internet
sebenarnya
terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras
dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering
berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan
lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini
diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan
melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat
lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan
internet.
2.5.5 Jaringan Tanpa kabel
aringan
tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa
dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin
mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas
mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena
koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini
jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan
mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan
yang menggunakan kabel.
Pada dasarnya topologi adalah peta dari sebuah jaringan.
Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu
dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan
komputer, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi
data.
2. 7 Macam-macam Desaign Jaringan
> Topologi
Mesh
> Topologi Tree,
> Topologi Hybrid
> Topologi Daisy Chain
> Topologi Bus
> Topologi Ring
2. 8 Topologi Mesh
2.8.1 Pengertian
Topologi Mesh
Topologimesh adalah suatu bentuk hubungan
antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat
lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap
perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated
links). Pada topologi jaringan mesh, setiap node jaringan, komputer dan
perangkat lain saling berhubungan satu sama lain. Setiap node tidak hanya
mengirimkan sinyal mereka sendiri tetapi juga menyampaikan data dari node lain.
Pada kenyataanya sebuah topologi mesh yang sebenarnya adalah dimana setiap node
terhubung ke setiap node lain dalam jaringan.
Gambar 2.3
Model Topologi Mesh
Jaringan mesh berbeda dengan tipe
jaringan lain dimana komponen dari jaringan mesh bisa saling terhubung
menggunakan rute yang berlainan. Jaringan mesh memungkinkan koneksi yang
kontinyu dan rekonfigurasi di jalur yang putus atau terblok. Caranya adalah
dengan melakukan lompatan dari simpul ke simpul sehingga simpul tujuan
terdeteksi. Jaringan ini merupakan salah satu tipe jaringan yang bisa
menyembuhkan diri sendiri atau dengan kata lain jaringan akan tetap bisa
beroperasi walaupun ada simpul yang down atau koneksi jadi jelek
Mesh Network adalah jaringan di mana
semua node saling terhubung satu sama lain dan merupakan jaringan yang lengkap.
Dalam jaringan mesh setiap node terhubung ke node lain pada jaringan melalui
hop. Beberapa terhubung melalui hop tunggal dan beberapa dapat dihubungkan
dengan lebih dari satu hop.
Ketika suatu data melalui jaringan mesh
maka secara otomatis data ini dikonfigurasi untuk mencapai tujuan dengan
mengambil rute terpendek yang berarti jumlah terkecil dari hop. Data melalui
hopping dari satu node ke yang lain dan kemudian mencapai node tujuan dalam
topologi jaringan mesh.
Jaringan mesh didasarkan pada konsep yang
sangat masuk akal dan memiliki kemungkinan gangguan jaringan yang lebih rendah.
Ada banyak kemungkinan kombinasi rute dan hop transfer data dapat mencapai
tujuan menggunakan salah satu cara atau yang lain. Hal ini menyebabkan sangat
tidak mungkin bahwa semua node dalam sebuah jaringan mesh akan rusak pada suatu
titik waktu tertentu.
Struktur dasar topologi mesh yaitu,
setiap perangkat terhubung ke masing-masing node dan setiap jaringan dengan
interkoneksi berlebihan, setidaknya dua jalur dari dan ke setiap node.
Maksimal banyaknya koneksi antar
perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak
n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat
lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki
sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
DXC dan DWDM
Topologi Mesh adalah topologi yang
didesain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute yang
biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak. Komponen utama dalam
topologi ini adalah Digital Cross Connect (DXC) dengan lebih dari dua sinyal
aggregate, dan tingkat cross connect yang beragam pada level sinyal SDH.
Gambar
2.4 Hubungan antar sentral pada Topologi Mes
Topologi jaringan mesh menerapkan
hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk
membentuk suatu jaringan topologi mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1,
dengan n adalah jumlah sentral). Tingkat kerumitan yang terdapat pada jaringan
mesh ini sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
Secara umum jaringan mesh dengan DXC
Self-Healing dapat ditandai berdasarkan teknik implementasi yang berbeda-beda
sebagai berikut:
1. Skema kontrol self-healing (terpusat dan terdistribusi)
2. Peroutan kembali (rerouting) perencanaan kanal (preplanned dan
1. Skema kontrol self-healing (terpusat dan terdistribusi)
2. Peroutan kembali (rerouting) perencanaan kanal (preplanned dan
Dinamik)
3. Tingkat restorasi sinyal (restorasi saluran/line dan restorasi
kanal/path)
Jaringan DXC
disebut jaringan self-healing jika dapat memulihkan demand terpengaruh secara
otomatis saat terjadi kesalahan fasilitas serat optik, perangkat atau office.
DXC SDH memberikan kemampuan restorasi jaringan melalui peroutan alternatif
demand. Restorasi prioritas melalui penyusunan kembali path dapat
diimplementasikan hanya jika kapasitas spare tersedia dalam jaringan.
Sedangkan kemampuan DWDM dalam hal
restorasi dan proteksi pada topologi mesh adalah sebagai berikut:
a. Sistem DWDM memungkinkan pengimplementasian
a. Sistem DWDM memungkinkan pengimplementasian
proteksi elektrik dengan sistem 1:N yang disandingkan
dengan proteksi optik 1:1 untuk memberikan sistem proteksi yang lengkap.
b. Sistem
restorasi DWDM memiliki kemampuan untuk menyimpan bundle yang lebih banyak dari
SDH, kecil kemungkinan terjadinya restorasi dan jika terjadi maka waktu
restorasi yang dibutuhkan akan lebih singkat.
. Tipe
Topologi Jaringan Mesh
1. Full Mesh Topology
Gambar 2.5 Desaign Topologi Mesh
Dalam tipe ini –seperti dalam mesh yang
sebenarnya- setiap komponen terhubung ke setiap komponen lainnya, bahkan
setelah mempertimbangkan faktor redundansi dan biaya dari jaringan ini.
Keunggulan utamanya adalah bahwa lalu lintas jaringan dapat diarahkan ke node
lain jika salah satu node down. Topologi full mesh hanya digunakan untuk
jaringan backbone.
2. Partial Mesh
Topology
Gambar 2.6 Model Partial Mesh Topologi
Tipe ini jauh lebih praktis dibandingkan
dengan topologi full mesh. Disini, beberapa sistem yang terhubung dalam cara
yang sama seperti pada topologi mesh sementara beristirahat dari sistem yang
hanya terhubung ke 1 atau 2 perangkat. Dapat dikatakan bahwa dalam sebagian
mesh, workstation secara tidak langsung terhubung ke perangkat lain. Yang satu
ini lebih murah dan juga mengurangi redundansi.
Wireless Mesh
Networks
Jaringan wireless mesh bekerja
berdasarkan frekuensi radio dan pada awalnya dikembangkan oleh militer untuk
dapat berkomunikasi. Kehandalan adalah faktor yang tinggi dalam setiap jenis
jaringan mesh. Ada tiga jenis topologi wireless mesh :
Fixed
Mesh Networks
Fixed mesh networks akan bekerja hanya
dalam lokasi tertentu dan bukan merupakan jaringan mobile. Mereka dimaksudkan
untuk digunakan dalam lingkungan yang terbatas. Lokasi node dalam jaringan mesh
ini semuanya ditentukan terlebih dahulu dan tidak dapat saling ditukarkan.
Jaringan fixed mesh tidak bekerja pada
garis pandang seperti jenis-jenis jaringan mesh yang lain. Jumlah hop dalam
jaringan fixed mesh biasanya tetap dan juga pendek. Mungkin tidak banyak node
seperti jenis jaringan mesh yang ada di dalam kantor atau gedung.
Peer
to Peer Mobile Networks
Dalam jaringan mobile peer to peer,
masing-masing perangkat individu dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan
jaringan mesh. Peer ini tidak memerlukan koneksi ke node utama dan mereka masih
bisa berkomunikasi dari satu perangkat ke perangkat lain dengan mengambil rute
transfer data yang sependek mungkin. Namun banyak ahli percaya bahwa dalam
jaringan mesh peer to peer masalah dengan skalabilitas dalam hal waktu yang
dibutuhkan untuk transfer data patut dipertanyakan. Perangkat ini mengirimkan
data di jalur yang paling optimal dan transfer seluruh data atau tergantung
pada satu faktor. Jika perangkat tersebut tidak mampu maka seluruh tujuan
menggunakannya dalam koneksi peer to peer akan hilang.
Node-To-Node Network
Jaringan Node-To-Node merupakan kombinasi
dari jaringan fixed mesh dan jaringan mobile mesh. Dalam jaringan node-to-node
awan jaringan diperkenalkan dan semua node dikonfigurasi untuk menggunakan awan
jaringan untuk menghubungkan antara yang satu dengan yang lain. Jadi fitur ini
membuatnya mobile dan jaringannya juga fixed karena semua node dari jaringan
yang sama terhubung ke satu awan jaringan tunggal.
2.8.2 Ciri-ciri Topologi Mesh
1. Konsep Internet.
2. Tidak ada client server, semuanya bisa bertindak sebagai client
2. Tidak ada client server, semuanya bisa bertindak sebagai client
server
3. Peer-to-peer
4. Bentuk mesh yang paling sederhana adalah array dua dimensi
3. Peer-to-peer
4. Bentuk mesh yang paling sederhana adalah array dua dimensi
tempat masing-masing simpul saling terhubung dengan keempat
tetangganya.
5. Diameter
komunikasi sebuah mesh yang sederhana adalah 2 (n-1)
6. Koneksi
wraparraound pada bagian-bagian ujung akan mengurangi ukuran diameter menjadi 2
( n/s ).
7. Topologi
mesh ini cocok untuk hal-hal yang berkaitan dengan algoritma yang berorientasi
matriks.
2.8.3 Contoh Jaringan Mesh
Topologi mesh
diimplementasikan untuk menyediakan sebanyak mungkin perlindungan dari
interupsi pengiriman data. Sebagai contoh, pembangkit tenaga nuklir mungkin
menggunakan topologi mesh ini. Topologi yang benar-benar dalam suatu sistem
kendali (controlling) ini mempunyai koneksi sendiri ke semua host.
Sebuah variasi pada topologi mesh yang
sebenarnya adalah mesh hybrid. Ini menciptakan koneksi jaringan point-to-point
yang berlebihan hanya antara perangkat jaringan tertentu. Mesh hybrid paling
sering terlihat dalam implementasi WAN. Topologi mesh umumnya tidak digunakan
karena strukturnya yang kompleks. Tapi ia berjalan dengan baik ketika
perangkatnya menyebar di jaringan dan tidak terletak pada daerah yang sama. WAN
adalah salah satu contoh dari topologi mesh. Ini adalah interkoneksi beberapa
jaringan LAN. Dengan demikian, dalam Wide Area Network (WAN), beberapa jalur
tersedia untuk mencapai tujuan.
Contoh lain jaringan mesh adalah Mobile
Adhoc Network atau MANet. Seluruh jaringan meshnya terus menerus tersambung.
Menjadi benar-benar terhubung tidak berarti bahwa jaringan mesh tergantung pada
setiap node dan setiap jaringan. Bahkan jika satu node gagal dalam jaringan
mesh, jaringan yang lain akan menemukan rute alternatif untuk mentransfer data.
Hal ini disebut teknologi penyembuhan diri sendiri di mana ia menerima data
satu cara atau yang lain.
2.8.4
Topologi Mesh: Keuntungan dan Kerugian
1.
Keuntungan
Dengan bentuk hubungan seperti itu,
topologi mesh memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
Memiliki sifat robust, yaitu apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin (setiap pesan berjalan sepanjang link khusus), karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance (Toleransi Kesalahan).
Apabila ada salah satu jalur pada komputer putus, komputer masih dapat berhubungan dengan jalur yang lain.
Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
Troubleshooting dari topologi ini lebih mudah dibandingkan dengan j]-pjutn]-pjut yang lain.
Ukuran jaringan yang bisa lebih besar, yaitu dengan adanya perangkat DXC, dibandingkan menggunakan arsitektur ring dengan ADM.
Kapasitas spare yang dapat digunakan secara efektif,
Konektivitas jaringan yang tinggi, karena adanya penggunaan bersama kapasitas spare.
Kehandalan jaringan, yang relatif lama untuk memasuki masa exchausting.
Data dapat ditransmisikan dari perangkat yang berbeda secara bersamaan. Topologi ini dapat menahan lalu lintas yang tinggi.
Jika salah satu komponen gagal selalu ada alternatif lain, jadi transfer datanya tidak akan terpengaruh.
Ekspansi dan modifikasi dalam topologi dapat dilakukan tanpa mengganggu node lainnya.
Memiliki beberapa link, sehingga jika satu rute diblokir maka rute lainnya dapat digunakan untuk komunikasi data.
Sentralisasi manajemen tidak diperlukan seperti pada topologi star.
Mudah mendeteksi perangkat yang rusak dibandingkan dengan topologi star, ring dan bus.
Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
Memiliki sifat robust, yaitu apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin (setiap pesan berjalan sepanjang link khusus), karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance (Toleransi Kesalahan).
Apabila ada salah satu jalur pada komputer putus, komputer masih dapat berhubungan dengan jalur yang lain.
Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
Troubleshooting dari topologi ini lebih mudah dibandingkan dengan j]-pjutn]-pjut yang lain.
Ukuran jaringan yang bisa lebih besar, yaitu dengan adanya perangkat DXC, dibandingkan menggunakan arsitektur ring dengan ADM.
Kapasitas spare yang dapat digunakan secara efektif,
Konektivitas jaringan yang tinggi, karena adanya penggunaan bersama kapasitas spare.
Kehandalan jaringan, yang relatif lama untuk memasuki masa exchausting.
Data dapat ditransmisikan dari perangkat yang berbeda secara bersamaan. Topologi ini dapat menahan lalu lintas yang tinggi.
Jika salah satu komponen gagal selalu ada alternatif lain, jadi transfer datanya tidak akan terpengaruh.
Ekspansi dan modifikasi dalam topologi dapat dilakukan tanpa mengganggu node lainnya.
Memiliki beberapa link, sehingga jika satu rute diblokir maka rute lainnya dapat digunakan untuk komunikasi data.
Sentralisasi manajemen tidak diperlukan seperti pada topologi star.
Mudah mendeteksi perangkat yang rusak dibandingkan dengan topologi star, ring dan bus.
2. Kerugian
Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O.
semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak
kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini -Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya- maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
Penggunaan ethernet dan kabel yang banyak sehingga dibutuhkan dana yang besar.
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
Ada kemungkinan redundansi yang tinggi di banyak koneksi jaringan.
Keseluruhan biaya dari jaringan ini terlalu tinggi jika dibandingkan dengan topologi jaringan yang lain.
Set-up dan pemeliharaan dari topologi ini sangat sulit. Bahkan administrasi jaringannya juga sulit.
Membutuhkan lebih banyak kabel dibandingkan dengan topologi bus, bintang dan cincin.
Implementasinya rumit
Setiap link dari satu perangkat ke perangkat lainnya membutuhkan individual NIC.
Sangat mahal dibandingkan dengan topologi bus, bintang dan cincin.
Kapasitas data yang dibawa kurang dimanfaatkan kecuali jika semua perangkat mentransmisikannya hampir secara terus-menerus.
Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
Di antara topologi yang lain topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Jadi susunannya, setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain. Dapat dibayangkan jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.
Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini -Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya- maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
Penggunaan ethernet dan kabel yang banyak sehingga dibutuhkan dana yang besar.
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
Ada kemungkinan redundansi yang tinggi di banyak koneksi jaringan.
Keseluruhan biaya dari jaringan ini terlalu tinggi jika dibandingkan dengan topologi jaringan yang lain.
Set-up dan pemeliharaan dari topologi ini sangat sulit. Bahkan administrasi jaringannya juga sulit.
Membutuhkan lebih banyak kabel dibandingkan dengan topologi bus, bintang dan cincin.
Implementasinya rumit
Setiap link dari satu perangkat ke perangkat lainnya membutuhkan individual NIC.
Sangat mahal dibandingkan dengan topologi bus, bintang dan cincin.
Kapasitas data yang dibawa kurang dimanfaatkan kecuali jika semua perangkat mentransmisikannya hampir secara terus-menerus.
Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
Di antara topologi yang lain topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Jadi susunannya, setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain. Dapat dibayangkan jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.
2. 9 Topologi Tree
2.9.1 Pengertian Topologi Tree
Topologi tree atau sering diistilahkan
sebagai topologi pohon adalah topologi jaringan komputer secara hirarki yang
merupakan kombinasi dari topologi star dan bus. Jadi, untuk memahami topologi
tree, maka perlu memahami topologi star dan bus. Topologi star adalah salah
satu topologi yang paling sering digunakan dalam pembangunan jaringan LAN.
satu hub pusat terhubung ke beberapa komputer. Jaringan topologi bus
dapat dikenali dari penggunaan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang
menghubungkan semua peralatan jaringan dan kedua ujungnya menggunakan
T-Connector dengan terminator 50ohm di kedua ujungnya.
Gambar 2.7 Desaign Topologi Tree
Topologi
tree mengintegrasikan karakteristik dari topologi star dan bus. Sebelumnya kita
melihat bagaimana dalam jaringan topologi star fisik, node terhubung satu sama
lain melalui hub pusat. Dan kita juga melihat di topologi bus, perangkat
workstation dihubungkan dengan kabel biasa yang disebut bus. Dalam topologi
tree, sejumlah jaringan star terhubung menggunakan bus. Kabel utama ini
tampaknya seperti batang utama pohon, dan jaringan bintang lainnya sebagai
cabang. Ini juga disebut Expanded Topologi Star. Protokol Ethernet umumnya
digunakan dalam tipe topologi ini. Lihat diagram dibawah ini:
Gambar 2.8 Protokol Topologi
Tree
Diantara semua topologi jaringan kita
dapat menyimpulkan bahwa topologi tree adalah kombinasi dari topologi bus dan
star. Struktur tree memungkinkan kita untuk memiliki banyak server pada
jaringan dan kita dapat menambah cabang jaringan dengan berbagai cara. Hal ini
sangat membantu bagi perguruan tinggi, universitas dan sekolah sehingga setiap
cabang dapat mengidentifikasi sistem yang relevan dalam jaringan mereka sendiri
dan terhubung ke jaringan besar dalam beberapa cara.
Topologi pohon mengikuti pola hirarkis di
mana masing-masing tingkat dihubungkan ke tingkat berikutnya yang lebih tinggi
dalam pola simetris. Setiap tingkat dalam hirarki mengikuti pola tertentu dalam
menghubungkan node. Seperti tingkat yang paling atas mungkin hanya memiliki
satu node atau dua node dan tingkat berikut dalam hirarki mungkin memiliki node
lagi yang bekerja pada koneksi point-to-point dan tingkat ketiga juga memiliki
simpul asimetris dengan pola simpul dan setiap tingkat ini terhubung ke tingkat
akar dalam hirarki. Pikirkan sebuah pohon yang bercabang ke berbagai arah dan
semua cabang membutuhkan akar dan batang pohon untuk bertahan hidup. Sebuah
jaringan tree yang terstruktur sangat mirip dengan ini dan itulah sebabnya ini
disebut topologi tree.
Dalam jaringan telekomunikasi, jaringan
tree adalah kombinasi dari dua atau lebih jaringan star yang terhubung secara
bersama-sama. Setiap jaringan star adalah LAN yang di dalamnya terdapat sebuah
komputer pusat atau server yang semua node workstationnya terkait secara
langsung. Komputer pusat dari jaringan star terhubung ke kabel utama yang
disebut bus. Dengan demikian, jaringan pohon adalah jaringan bus dari jaringan
star.
Topologi jaringan pohon sangat ideal bila
workstation berada dalam kelompok, dengan masing-masing kelompok menempati
wilayah fisik yang relatif kecil. Contohnya adalah sebuah kampus universitas di
mana setiap bangunan memiliki jaringan star sendiri, dan semua komputer pusat
terhubung dalam sistem kampus. Sangat mudah untuk menambah atau menghapus
workstation dari setiap jaringan star. Seluruh jaringan star dapat ditambahkan
ke atau dihapus dari bus. Jika bus memiliki loss yang rendah atau dilengkapi
dengan repeater, topologi ini dapat digunakan dalam konfigurasi jaringan WAN.
Topologi tree memungkinkan beberapa hub
eksis pada jaringan yang bertindak sebagai root untuk terminal yang terhubung
dengannya. Topologi pohon ini memiliki struktur jaringan bercabang dan dapat
memberikan skalabilitas tinggi. Hub utama adalah terminal paling aktif,
mengontrol seluruh jaringan, sementara subhub pasif. Jaringan TV kabel memiliki
topologi tree, dengan kabel feed utama dibagi menjadi cabang cabang kecil
menuju ke rumah-rumah pelanggan.
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa
tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya,
dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim
perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari
komputer dengan node-3 ke komputer node-7, data yang ada harus melewati node-3,
5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.
Karakteristik Topologi
Tree
Topologi pohon adalah pengembangan atau
generalisasi dari topologi bus. Media transmisinya merupakan satu kabel yang
bercabang namun loop tidak tertutup.
Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut headend. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
Ada dua kesulitan pada topologi ini:
- Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
- Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut headend. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
Ada dua kesulitan pada topologi ini:
- Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
- Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
Fitur Topologi Tree
Ada setidaknya tiga tingkat hirarki dalam
topologi jaringan tree dan mereka semua bekerja berdasarkan nodevakar.
Topologi tree ini memiliki dua jenis topologi yang tidak terpisahkan di dalamnya, bintang dan cara linier untuk menghubungkannya ke node.
Fungsi topologi pohon dengan memperhatikan jumlah node yang ada di jaringan. Tidak peduli berapa banyak node yang ada pada setiap tingkat. Node dapat ditambahkan untuk setiap tingkat hirarki dan tidak ada batasan sejauh jumlah node tidak melampauinya.
Tingkat yang lebih tinggi dalam hirarki diharapkan untuk melakukan fungsi yang lebih daripada tingkat yang lebih rendah dalam jaringan.
Topologi tree ini memiliki dua jenis topologi yang tidak terpisahkan di dalamnya, bintang dan cara linier untuk menghubungkannya ke node.
Fungsi topologi pohon dengan memperhatikan jumlah node yang ada di jaringan. Tidak peduli berapa banyak node yang ada pada setiap tingkat. Node dapat ditambahkan untuk setiap tingkat hirarki dan tidak ada batasan sejauh jumlah node tidak melampauinya.
Tingkat yang lebih tinggi dalam hirarki diharapkan untuk melakukan fungsi yang lebih daripada tingkat yang lebih rendah dalam jaringan.
Gambar 2.9 Desaign topologi Tree
2.9.2 Topologi Tree: Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan
Terbentuknya suatu kelompok yang
dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk
kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain
dibentuk untuk terminal penjualan.
Kontrol manajemen lebih mudah karena bersifat terpusat dan terbagi dalam tingkatan jenjang.
Mudah dikembangkan.
Didukung oleh hardware dan software dari beberapa perusahaan.
Merupakan topologi yang terbaik untuk jaringan komputer yang besar dibanding jenis topologi komputer lainnya seperti ring dan star yang tidak cocok untuk skala seluruh jaringan (tidak efisien). Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang mudah diatur.
Topologi tree memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point.
Semua komputer pada model topologi pohon ini memiliki akses segera ke node tetangga dalam jaringan dan juga hub pusat. Jaringan semacam ini memungkinkan beberapa perangkat jaringan dihubungkan dengan hub pusat.
Mengatasi keterbatasan dari topologi jaringan star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub dan keterbatasa lalu lintas siaran yang diinduksi oleh topologi jaringan bus.
Jenis topologi pohon ini menyediakan cukup ruang untuk ekspansi jaringan masa depan.
Tidak ada kesulitan baik untuk memperluas jaringan ataupun mengganti node.
Untuk segmen individual ada line kabel yang didedikasikan ke hub lokal.
Ini adalah perluasan dari topologi star dan bus, sehingga dalam jaringan di mana topologi tidak dapat dilaksanakan secara individual untuk alasan yang berkaitan dengan skalabilitas, topologi tree adalah alternatif terbaik.
Pendeteksian kesalahan dan koreksi mudah.
Setiap segmen disediakan dengan kabel dedicated point-to-point ke hub sentral.
Jika salah satu segmen rusak, segmen lainnya tidak terpengaruh.
Semua komputer memiliki akses ke jaringan yang lebih besar.
Merupakan topologi terbaik untuk jaringan bercabang.
Kontrol manajemen lebih mudah karena bersifat terpusat dan terbagi dalam tingkatan jenjang.
Mudah dikembangkan.
Didukung oleh hardware dan software dari beberapa perusahaan.
Merupakan topologi yang terbaik untuk jaringan komputer yang besar dibanding jenis topologi komputer lainnya seperti ring dan star yang tidak cocok untuk skala seluruh jaringan (tidak efisien). Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang mudah diatur.
Topologi tree memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point.
Semua komputer pada model topologi pohon ini memiliki akses segera ke node tetangga dalam jaringan dan juga hub pusat. Jaringan semacam ini memungkinkan beberapa perangkat jaringan dihubungkan dengan hub pusat.
Mengatasi keterbatasan dari topologi jaringan star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub dan keterbatasa lalu lintas siaran yang diinduksi oleh topologi jaringan bus.
Jenis topologi pohon ini menyediakan cukup ruang untuk ekspansi jaringan masa depan.
Tidak ada kesulitan baik untuk memperluas jaringan ataupun mengganti node.
Untuk segmen individual ada line kabel yang didedikasikan ke hub lokal.
Ini adalah perluasan dari topologi star dan bus, sehingga dalam jaringan di mana topologi tidak dapat dilaksanakan secara individual untuk alasan yang berkaitan dengan skalabilitas, topologi tree adalah alternatif terbaik.
Pendeteksian kesalahan dan koreksi mudah.
Setiap segmen disediakan dengan kabel dedicated point-to-point ke hub sentral.
Jika salah satu segmen rusak, segmen lainnya tidak terpengaruh.
Semua komputer memiliki akses ke jaringan yang lebih besar.
Merupakan topologi terbaik untuk jaringan bercabang.
Kerugian
Adapun kelemahannya adalah, apabila
simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang
berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan
pohon ini relatif menjadi lambat.
Jaringan tree mungkin tidak sesuai dan membuang-buang kabel jika menggunakannya untuk jaringan kecil.
Topologi ini juga memiliki beberapa keterbatasan dan konfigurasinya harus sesuai dengan keterbatasan ini.
Dapat terjadi tabrakan file data (collision).
Lebih sulit untuk mengkonfigurasi dan memasang kabel daripada topologi yang lain.
Karena struktur dasarnya, topologi tree sangat bergantung pada kabel bus utama, jika kabel ini rusak maka seluruh jaringan akan lumpuh.
Semakin banyak node dan segmen ditambahkan, pemeliharaannya menjadi menjadi sulit.
Skalabilitas dari jaringan tergantung pada jenis kabel yang digunakan.
Jika banyak hub gagal, segmen yang terkait akan dihapus dari jaringan tree.
Jaringan tree mungkin tidak sesuai dan membuang-buang kabel jika menggunakannya untuk jaringan kecil.
Topologi ini juga memiliki beberapa keterbatasan dan konfigurasinya harus sesuai dengan keterbatasan ini.
Dapat terjadi tabrakan file data (collision).
Lebih sulit untuk mengkonfigurasi dan memasang kabel daripada topologi yang lain.
Karena struktur dasarnya, topologi tree sangat bergantung pada kabel bus utama, jika kabel ini rusak maka seluruh jaringan akan lumpuh.
Semakin banyak node dan segmen ditambahkan, pemeliharaannya menjadi menjadi sulit.
Skalabilitas dari jaringan tergantung pada jenis kabel yang digunakan.
Jika banyak hub gagal, segmen yang terkait akan dihapus dari jaringan tree.
Ini video tentang Topologi Tree:
2. 10 Topologi Hybrid
2.10.1 Pengertian Topologi Hybrid
Topologi
hybrid adalah topologi yang tersusun dari beberapa topologi atau dapat
dikatakan topologi hybrid adalah topologi gabungan dari beberapa jenis topologi
yang lainnya. Karena tersusun dari beberapa topologi, maka sifat topologi ini
mirip dengan topologi yang menyusunnya. Sebuah topologi hybrid memiliki semua
karakterisitik dari topologi dasar yang terdapat dalam jaringan tersebut.
Topologi hybrid terdiri dari kombinasi dua atau lebih dasar topologi. Jaringan
pemetaan ini bertujuan untuk memanfaatkan keuntungan dari masing-masing dari
topologi dasar yang digunakan di dalamnya.
Gambar 2.10 Desaign
Topologi Hybrid
Ketika topologi dasar yang berbeda
terhubung ke satu sama lain, mereka tidak menampilkan karakteristik dari salah
satu topologi tertentu. Ini adalah ketika itu menjadi topologi hibrida. Hal ini
dipilih, jika ada lebih dari dua topologi dasar di tempat kerja dan ini harus
dihubungkan satu sama lain. Ketika ada suatu topologi bintang yang terhubung
topologi bintang ke yang lain, masih tetap merupakan topologi star. Namun,
ketika sebuah topologi bintang dan topologi bus terhubung satu sama lain, ini
menimbulkan
pembentukan topologi hibrida. Contoh lain
adalah gabungan dari topologi ring dan topologi star, atau gabungan antara
topologi tree dan topologi star, atau malahan gabungan ketiga-tiga topologi
tersebut; star, ring dan tree. Sebenarnya penggabungan ini adalah hasil
penggabungan fisik jaringan itu sendiri. Seringkali ketika topologi yang
terhubung ke satu sama lain, tata letak dari topologi yang dihasilkan sulit
dipahami. Namun, topologi ini bekerja tanpa banyak masalah.
2.10.2 Topologi Hybrid: Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan
-
Fleksibilitas
Salah satu
keuntungan utama dari topologi hybrid adalah fleksibilitas. Topologi ini
dirancang, sehingga dapat diterapkan untuk sejumlah lingkungan jaringan yang
berbeda. Seringkali ini adalah kombinasi dari konfigurasi yang berbeda, karena
ini bekerja sempurna untuk jumlah lalu lintas jaringan yang berbeda. Menambah
koneksi periferal lain juga mudah, karena node baru ataupun periferal dapat dihubungkan
kedalam topologi dan dapat dikatakan topologi lain dapat dihubungkan dengan
topologi hybrid dengan mudah. Kecepatan topologinya konsisten, karena ini
menggabungkan kekuatan dari masing-masing topologi dan menghilangkan
kelemahannya.
Pengelolaan Troubleshooting yang Lebih Baik
Dibandingkan dengan kebanyakan topologi,
topologi ini dapat diandalkan. Memiliki toleransi kesalahan yang lebih baik.
Karena, sejumlah topologi yang berbeda dihubungkan satu sama lain, dalam kasus
masalah, itu menjadi agak lebih mudah untuk mengisolasi topologi yang berbeda
yang dihubungkan satu sama lain dan menemukan kesalahannya dengan topologi
hybrid. Ketika link tertentu dalam jaringan down, ini juga tidak menghambat
kerja dari jaringan.
Masalah dengan jaringan hibrida relatif
mudah untuk didiagnosa karena titik konsentrasi atau hub jaringan berdekatan
dan relatif dalam ukuran kecil dibandingkan dengan ukuran total dari jaringan.
Hub atau concentration point yang merupakan sumber masalah dapat dengan mudah
diisolasi dari jaringan dan diperbaiki sementara sisa jaringan yang tersisa
berfungsi secara normal. Pengguna pada sistem mungkin tidak menyadari jika
telah terjadi masalah, yang merupakan keuntungan utama bagi bisnis yang besar
dan perusahaan game yang menjalankan game online dengan jutaan pengguna.
-
Efisien
Setiap jenis topologi
dapat dikombinasikan dengan yang lain tanpa membuat perubahan apapun pada
topologi yang ada. Kecepatan topologi konsisten, karena menggabungkan kekuatan
dari masing-masing topologi dan menghilangkan kelemahan. Hal ini juga karena
itu, lebih efisien.
Pertumbuhan Jaringan yang
Mudah
Jaringan Hybrid
dibangun secara modular yang memungkinkan untuk integrasi yang mudah dari
komponen perangkat keras baru seperti tambahan titik konsentrasi. Hal ini
memungkinkan desainer jaringan untuk meningkatkan daya jaringan dan kapasitas
penyimpanan hanya dengan menambahkan kabel hub baru kedalam sistem. Konsentrasi
poin jaringan hybrid dihubungkan oleh kabel tunggal, membuat proses integrasi
yang sederhana seperti memasang telepon rumah.
- Kustomisasi
Salah satu manfaat
utama dari menggabungkan topologi adalah memungkinkan kita untuk menyesuaikan
cara pengaturan jaringan. Ini adalah keuntungan besar bagi banyak perusahaan
yang memiliki beberapa jaringan yang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.
Tergantung pada mesin yang tersedia, keahlian para profesional TI dan kebutuhan
perusahaan, membuat kustom topologi jaringan dapat membuat kegiatan berjalan
lebih lancar dan meningkatkan efisiensi pada departemen teknologi.
- Interkonektivitas
Meskipun harus jelas,
mengintegrasikan dua topologi yang berbeda memberikan kemampuan untuk
mengurangi space jaringan yang terbuang. Daripada menciptakan beberapa jaringan
yang terpisah dengan topologi yang terpisah, kita malah dapat membuat jaringan
sendiri, yaitu topologi hybrid yang meliputi banyak jaringan. Ini akan
memberikan kita komunikasi yang lebih besar dan kecepatan, tapi mungkin
membutuhkan beberapa penyesuaian kreatif untuk membuat jaringan berfungsi
dengan benar. Karena menciptakan topologi hybrid mungkin sulit, itu bermanfaat
untuk memiliki seorang IT profesional di tangan untuk memecahkan masalah
topologi baru hanya jika sesuatu tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Keuntungan yang paling penting dari
topologi ini adalah bahwa kelemahan dari topologi berbeda yang terhubung
diabaikan dan hanya kekuatannya yang dipertimbangkan. Meskipun membuat topologi
ini sangat rumit, tapi ini adalah salah satu diantara topologi yang paling
efektif dan efisien.
Kerugian
-
Biaya
Karena topologi yang berbeda datang
bersama dalam satu topologi hibrid, pengelolaan topologi ini menjadi sulit.
Juga sangat mahal untuk perawatannya. Biaya dari topologi ini lebih tinggi
dibandingkan dengan topologi lainnya. Faktor biaya dapat dikaitkan dengan biaya
hub, yang lebih tinggi, karena harus terus bekerja dalam jaringan bahkan ketika
salah satu dari node turun. Biaya pemasangan kabel juga meningkat, karena
banyak kabel harus dihubungkan dalam topologi ini.
-
Instalasi dan Konfigurasi
Instalasi dan konfigurasi topologi ini
sulit karena terdapat topologi berbeda yang harus dihubungkan satu sama lain.
Pada saat yang sama, kita juga harus memastikan bahwa tidak satupun dari mereka
yang boleh gagal. Maka dari itu instalasi dan konfigurasinya sangat sulit.
-
Manajemen Jaringan yang Mahal
Jaringan hub yang dibutuhkan untuk
jaringan topologi hybrid mahal, untuk membeli maupun untuk mempertahankannya.
Hal ini karena hub harus mengelola beberapa jenis jaringan sekaligus dan tetap
harus berfungsi, bahkan ketika satu jaringan dihapus dari sistem. Ini
memerlukan tingkat pengolahan yang cerdas yang tidak dapat dicapai tanpa
menghabiskan sejumlah besar uang.
-
Memerlukan Banyak Kabel
Kabel diperlukan untuk menghubungkan
titik koneksi jaringan, ini juga bagian terpenting dari sistem. Untuk alasan
ini, kabel berlebihan (redundansi) dan cincin cadangan sering dibutuhkan untuk
mempertahankan standar kehandalan jaringan karena setiap keributan dalam
koneksi kabel dapat menyebabkan seluruh jaringan runtuh. Hal ini menyebabkan
dibutuhkannya banyak kabel, dan membutuhkan unsur-unsur sistem pendingin
tambahan.
Ini video tentang Topologi Hybrid:
2.11 Topologi Daisy-Chain
2.11.1 Pengartian Topologi Daisy-Chain
Topologi ini
merupakan peralihan dari topologi bus dan topologi ring, dimana setiap simpul
terhubung langsung ke kedua simpul lain melalui segmen kabel, tetapi segmen
membentuk saluran, bukan lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung seri.
Gambar 2.11 Desaign Topologi Daisy-Chain
Pada topologi ini semua node berhubungan secara serial (bukan paralel) sehingga tidak mengenal sentral node dan host node karena semua memiliki status dan kedudukan yang sama.
Dengan daisy chain, setiap stasiun terhubung ke perangkat upstream dan downstream dari dirinya sendiri. Phonenet dan Etherwave adalah dua sistem kabel yang digunakan bersama dalam daisy chain.
2.11.2 Topologi Daisy-Chain: Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan
Instalasi dan pemeliharaannya murah.
Semua node mempunyai status yang sama.
Sangat mudah untuk menghubungkan ke semua perangkat.
Memerlukan kabel yang sedikit dibandingkan dengan konfigurasi kabel yang lain.
Mudah untuk menambahkan perangkat lain dimana saja pada rantainya (chain-nya).
Semua node mempunyai status yang sama.
Sangat mudah untuk menghubungkan ke semua perangkat.
Memerlukan kabel yang sedikit dibandingkan dengan konfigurasi kabel yang lain.
Mudah untuk menambahkan perangkat lain dimana saja pada rantainya (chain-nya).
Kerugian
Kurang handal (tidak sesuai dengan
kemajuan jaman)?.
Jika satu node saja yang rusak, maka akan mengganggu komunikasi data pada node yang lainnya.
Sebuah kegagalan komponen atau kegagalan kabel pada midstream-nya akan mematikan seluruh jaringan.
Jika ingin menambahkan perangkat di tengah rantai, makan jaringan akan down selama terjadinya proses ini.
Pengkabelan untuk jaringan ini umumnya diletakkan pada ruang yang terbuka, oleh karena itu ini lebih rentan terhadap pemutusan koneksi yang tidak disengaja maupun break.
Jika satu node saja yang rusak, maka akan mengganggu komunikasi data pada node yang lainnya.
Sebuah kegagalan komponen atau kegagalan kabel pada midstream-nya akan mematikan seluruh jaringan.
Jika ingin menambahkan perangkat di tengah rantai, makan jaringan akan down selama terjadinya proses ini.
Pengkabelan untuk jaringan ini umumnya diletakkan pada ruang yang terbuka, oleh karena itu ini lebih rentan terhadap pemutusan koneksi yang tidak disengaja maupun break.
2.12 Topologi Bus
2.12.1 Pengertian Topologi Bus
Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi
backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa
komputer dihubungkan pada kabel tersebut.
·
Secara sederhana pada topologi bus,
satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung
ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa
tahanan listrik sekitar 60 ohm).
Topologi bus ini merupakan topologi yang banyak digunakan di
awal penggunaan jaringan komputer karena topologi yang paling sederhana
dibandingkan dengan topologi lainnya. Jika komputer dihubungkan antara satu
dengan lainnya dengan membentuk seperti barisan melalui satu single kabel maka
sudah bisa disebut menggunakan topologi bus.
Dalam topologi ini dalam satu saat, hanya satu komputer yang dapat mengirimkan data yang berupa sinyal elektronik ke semua komputer dalam jaringan tersebut dan hanya akan diterima oleh komputer yang dituju. Karena hanya satu komputer saja yang dapat mengirimkan data dalam satu saat maka jumlah komputer sangat berpengaruh dalam unjuk kerja karena semakin banyak jumlah komputer, semakin banyak komputer akan menunggu giliran untuk bisa mengirim data dan efeknya unjuk kerja jaringan akan menjadi lambat. Sinyal yang dikirimkan oleh satu komputer akan dikirim ke seluruh jaringan dari ujung satu sampai ujung lainnya.
Jika sinyal diperbolehkan untuk terus menerus tanpa bisa di interrupt atau dihentikan dalam arti jika sinyal sudah sampai di ujung maka dia akan berbalik arah, hal ini akan mencegah komputer lain untuk bisa mengirim data, karena untuk bisa mengirim data jaringan bus mesti bebas dari sinyal-sinyal. Untuk mencegah sinyal bisa terus menerus aktif (bouncing) diperlukana adanya terminator, di mana ujung dari kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut harus di-terminate untuk menghentikan sinyal dari bouncing (berbalik) dan menyerap (absorb) sinyal bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari sinyal-sinyal bebas dan komputer lain bisa mengirim data.
Dalam topologi bus ada satu kelemahan yang sangat menganggu kerja dari semua komputer yaitu jika terjadi masalah dengan kabel dalam satu komputer (ingat topologi bus menggunakan satu kabel menghubungkan komputer) misalnya kabel putus maka semua jaringan komputer akan terganggu dan tidak bisa berkomunikasi antar satu dengan lainnya atau istilahnya 'down'. Begitu pula jika salah satu ujung tidak diterminasi, sinyal akan berbalik (bounce) dan seluruh jaringan akan terpengaruh meskipun masing-masing komputer masih dapat berdiri sendiri (stand alone) tetapi tidak dapat berkomunikasi satu sama lain.
Dalam topologi ini dalam satu saat, hanya satu komputer yang dapat mengirimkan data yang berupa sinyal elektronik ke semua komputer dalam jaringan tersebut dan hanya akan diterima oleh komputer yang dituju. Karena hanya satu komputer saja yang dapat mengirimkan data dalam satu saat maka jumlah komputer sangat berpengaruh dalam unjuk kerja karena semakin banyak jumlah komputer, semakin banyak komputer akan menunggu giliran untuk bisa mengirim data dan efeknya unjuk kerja jaringan akan menjadi lambat. Sinyal yang dikirimkan oleh satu komputer akan dikirim ke seluruh jaringan dari ujung satu sampai ujung lainnya.
Jika sinyal diperbolehkan untuk terus menerus tanpa bisa di interrupt atau dihentikan dalam arti jika sinyal sudah sampai di ujung maka dia akan berbalik arah, hal ini akan mencegah komputer lain untuk bisa mengirim data, karena untuk bisa mengirim data jaringan bus mesti bebas dari sinyal-sinyal. Untuk mencegah sinyal bisa terus menerus aktif (bouncing) diperlukana adanya terminator, di mana ujung dari kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut harus di-terminate untuk menghentikan sinyal dari bouncing (berbalik) dan menyerap (absorb) sinyal bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari sinyal-sinyal bebas dan komputer lain bisa mengirim data.
Dalam topologi bus ada satu kelemahan yang sangat menganggu kerja dari semua komputer yaitu jika terjadi masalah dengan kabel dalam satu komputer (ingat topologi bus menggunakan satu kabel menghubungkan komputer) misalnya kabel putus maka semua jaringan komputer akan terganggu dan tidak bisa berkomunikasi antar satu dengan lainnya atau istilahnya 'down'. Begitu pula jika salah satu ujung tidak diterminasi, sinyal akan berbalik (bounce) dan seluruh jaringan akan terpengaruh meskipun masing-masing komputer masih dapat berdiri sendiri (stand alone) tetapi tidak dapat berkomunikasi satu sama lain.
Gambar 2.12 Desaign Topologi Bus
Pada titik tertentu diadakan
sambungan (tap) untuk setiap terminal.
Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver”
bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi.
Atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin
coax” sebagai media transmisi.
Atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan
kabel UTP.
Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan
sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data.
Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan
data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD.
Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah
distandarisasi dalam IEEE 802.3, yaitu sbb:
TABEL:
Karakteritik Kabel Coaxial
10Base5
|
10Base2
|
|
Rate Data
|
10 Mbps
|
10 Mbps
|
Panjang /
segmen
|
500 m
|
185 m
|
Rentang Max
|
2500 m
|
1000 m
|
Tap / segmen
|
100
|
30
|
Jarak per Tap
|
2.5 m
|
0.5 m
|
Diameter kabel
|
1 cm
|
0.5 cm
|
TABEL 2.10.1 Karakteritik Kabel Coaxial
Melihat bahwa pada setiap segmen
(bentang) kabel ada batasnya maka diperlukan “Repeater” untuk menyambungkan
segmen-segmen kabel.
2.12.2 Kelebihan dan kekurangan topologi Bus
kelebihan
Instalasi relatif lebih murah
Kerusakan satu komputer client tidak
akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
Biaya relatif lebih murah
Kelemahan
ika kabel utama (bus) atau backbone
putus maka komunikasi gagal
Bila kabel utama sangat panjang maka
pencarian gangguan menjadi sulit
Kemungkinan akan terjadi tabrakan
data(data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan
menurunkan kecepatan komunikasi.
2.13 Topologi Ring
2.13.1 Pengertian Topologi Ring
Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.
Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.
Secara lebih sederhana lagi topologi
cincin merupakan untaian media transmisi dari satu terminal ke terminal lainnya
hingga membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”.
Tiga fungsi yang diperlukan dalam
topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan pemindahan data.
Penyelipan data adalah proses dimana
data dimasukkan kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi
alamat dan bit-bit tambahan lainnya.
Penerimaan data adalah proses ketika
terminal yang dituju telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan cara
membandingkan alunikasi data berlangsung pada jaringan cincin sering disebut token-ring.
Kemungkinan permasalahan yang bisa
timbul dalam jaringan cincin adalah:
Kegagalan satu terminal / repeater
akan memutuskan komunikasi ke semua terminal.
Pemasangan terminal baru menyebabkan
gangguan terhadap jaringan, terminal baru harus mengenal dan dihubungkan dengan
kedua terminal tetangganya.
Topologi ring menghubungkan komputer dalam
satu bentuk lingkaran kabel. Sinyal yang dikirim akan berkeliling dalam satu
arah dan melalui tiap komputer. Tiap komputer dalam topologi ring ini akan
berfungsi juga sebagai repeater (penguat sinyal) dan mengirimkan sinyal ke
komputer di sebelahnya. Karena tiap sinyal melalui tiap komputer, maka jika
satu komputer mengalami masalah dapat berpengaruh ke seluruh jaringan.
Gambar 2.13 Desaign Topologi Ring
Metode yang digunakan dalam
mengirim data dalam ring dinamakan "token passing". Token ini dikirim
dari komputer satu ke yang lain sampai ke komputer yang dituju. Komputer yang
mengirimkan token akan memodifikasi token tersebut, menambahkan alamat pada
data dan mengirimkannya. Komputer yang dituju atau yang menerima akan
mengirimkan pesan bahwa data telah diterima setelah diverifikasi dengan membuat
token baru dan dikirim ke jaringan.
Terlihat proses pengiriman token ini akan memakan waktu yang lama, sebenarnya tidak, karena token ini bekerja dengan kecepatan cahaya. Sebuah token dapat berkeliling lingkaran (ring) sejauh 200 meter sebanyak 10,000 kali dalam satu detik.
Dalam artikel ini, kita sudah mengenal topologi jaringan komputer. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Di artikel seri networking mendatang kita akan melihat lebih jauh peralatan jaringan seperti hub, bridge dan switch
Terlihat proses pengiriman token ini akan memakan waktu yang lama, sebenarnya tidak, karena token ini bekerja dengan kecepatan cahaya. Sebuah token dapat berkeliling lingkaran (ring) sejauh 200 meter sebanyak 10,000 kali dalam satu detik.
Dalam artikel ini, kita sudah mengenal topologi jaringan komputer. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Di artikel seri networking mendatang kita akan melihat lebih jauh peralatan jaringan seperti hub, bridge dan switch
BAB III
KEGIATAN DAN PELAKSANAAN
3.1 Topologi dan dupleksitas
Topologi dari sebuah hubungan data berkenaan dengan susunan fisik
dari sebuah stasiun pada sebuah hubungan.jika hanya terdapat dua buah stasiun
maka hubungan yang dapat dibangun diantara keduanya adalah point-to-poitn. Jika
terdapat lebih dari dua stasiun, maka harus digunakan topoloty multipoint.
Dahulu, sebuah hubungan multipoint digunakan pada suatu kasus hubungan antara
sebuah komputer (stasiun primer) dan satu set terminal (stasiun sekunder),
tetapi sekarang untuk versi yang lebih kompleks topologi multipoint digunakan
pada jaringan lokal.
Saluran multipoint tradisional memungkinkan
dibuat ketika sebuah terminal hanya mengirim pada satu saat. Gambar 3.2
menunjukkan keuntungan dari konfigurasi multipoint. Jika tiap-tiap komputer
memiliki hubungan point-to-point ke suatu komputer jadi komputer harus harus mempunyai sebuah
I/O port untuk masing-masing terminal. Jadi terdapat sebuah saluran transmisi
yang terpisah dari komputer ke masing-masing terminal. Di dalam sebuah
konfigurasi multipoint, komputer memerlukan hanya sebuah I/O port, hanya sebuah
saluran transmisi yang diperlukan.
Dupleksitas dari sebuah hubungan berkenaan
dengan arah dan waktu aliran sinyal. Dalam transmisi simpleks, aliran sinyal
selalu dalam satu arah. Sebagai contoh, sebuah perangkat input hanya dapat
mentransmisikan, dan tidak pernah menerima. Sebuah perangkat output misalnya
sebuah printer atau aktuator dapat dikonfigurasi hanya sebagai penerima.
Simpleks tidak lazim digunakan karena dia tidak mungkin mmngirim ulang
kesalahan atau sinyal kontrol ke sumber data . Simpleks identik dengan satu
jalan ada satu lintasan.
Gambar
3.2 Hubungan konfigurasi saluran
Sebuah hubungan half-dupleks dapat mengirim dan
menerima tetapi tidak simultan. Mode ini seperti dua lintasan alternatif, dua
stasiun dalam sebuah hubungan half-dupleks harus bergantian dalam
mentransmisikan sesuatu. Hal ini dentik dengan satu jalan ada dua lintasan.
Dalam sebuah hubungan full dupleks, dua buah stasiun dapat mengirim dan
menerima secara simultan data dari yang satu ke yang lain. Sehingga pada mode
ini dikenal sebagai dua lintasan simultan, dan mungkin sebanding dengan dua
jalan ada dua lintasan.
Sejumlah kombinasi dari topologi dan
dupleksitas yang mungkin terjadi dapat dilihat pada gambar 3.2 yang melukiskan
sebagian keadaan konfigurasi. Gambar selalu menunjukkan sebuah stasiun primer
(P) tunggal dan lebih dari satu stasiun sekunder (S). Untuk hubungan
point-to-point , dua kemungkinan dapat dijelaskan. Untuk hubungan multipoint,
tiga konfigurasi mungkin terjadi:
Ø Primary
full-duplex, secondaries half-duplex (multi-multipoint).
Ø Both
primary and secondaries half-duplex (multipoint half-duplex).
Ø Both
primary and secondaries full-duplex (multipoint duplex).
3.2 Model
Referensi OSI dan Standarisasi
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan
sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti halnya
dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan
penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah fihak.
Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol.
Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International
Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama
model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian
diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan
model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.
Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai
dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk
LAN saja, tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat
diperlukan. Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa
dilihat dalam Tabel .
MODEL OSI
|
TCP/IP
|
PROTOKOL
TCP/IP
|
|||
NO.
|
LAPISAN
|
NAMA PROTOKOL
|
KEGUNAAN
|
||
7
|
Aplikasi
|
Aplikasi
|
DHCP (Dynamic Host
Configuration Protocol)
|
Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas
|
|
DNS (Domain Name Server)
|
Data base nama domain mesin
dan nomer IP
|
||||
FTP (File Transfer Protocol)
|
Protokol untuk transfer file
|
||||
HTTP (HyperText Transfer
Protocol)
|
Protokol untuk transfer file
HTML dan Web
|
||||
MIME (Multipurpose Internet
Mail Extention)
|
Protokol untuk mengirim file
binary dalam bentuk teks
|
||||
NNTP (Networ News Transfer
Protocol)
|
Protokol untuk menerima dan
mengirim newsgroup
|
||||
POP (Post Office Protocol)
|
Protokol
untuk mengambil mail dari server
|
||||
SMB (Server Message Block)
|
Protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows
|
||||
6
|
Presentasi
|
SMTP (Simple Mail Transfer
Protocol)
|
Protokol untuk pertukaran mail
|
||
SNMP (Simple Network
Management Protocol)
|
Protokol untuk manejemen jaringan
|
||||
Telnet
|
Protokol untuk akses dari jarak jauh
|
||||
TFTP (Trivial FTP)
|
Protokol untuk transfer file
|
||||
5
|
Sessi
|
NETBIOS (Network Basic Input
Output System)
|
BIOS jaringan standar
|
||
RPC (Remote Procedure Call)
|
Prosedur pemanggilan jarak jauh
|
||||
SOCKET
|
Input Output untuk network jenis BSD-UNIX
|
||||
4
|
Transport
|
Transport
|
TCP (Transmission Control
Protocol)
|
Protokol pertukaran data berorientasi (connection oriented)
|
|
UDP (User Datagram Protocol)
|
Protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless)
|
||||
3
|
Network
|
Internet
|
IP (Internet Protocol)
|
Protokol untuk menetapkan routing
|
|
RIP (Routing Information
Protocol)
|
Protokol untuk memilih routing
|
||||
ARP (Address Resolution
Protocol)
|
Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP
|
||||
RARP (Reverse ARP)
|
Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware
|
||||
2
|
Datalink
|
LLC
|
Network
Interface
|
PPP (Point to Point
Protocol)
|
Protokol untuk point ke point
|
SLIP (Serial Line Internet
Protocol)
|
Protokol dengan menggunakan sambungan serial
|
||||
MAC
|
Ethernet, FDDI, ISDN, ATM
|
||||
1
|
Fisik
|
Tabel 3.1 .Hubungan referensi model
OSI dengan protokol Internet
Standarisasi
masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga
diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International
Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute),
NCITS (National Committee for Information Technology Standardization),
bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan
vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang dihasilkan IEEE. Kita bisa
lihat misalnya badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat
standarisasi peralatan telekomunikasi seperti yang tertera pada Tabel .
Tabel Badan pekerja di IEEE
WORKING GROUP
|
BENTUK KEGIATAN
|
IEEE802.1
|
Standarisasi
interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link termasuk
MAC
(Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control)
|
IEEE802.2
|
Standarisasi
lapisan LLC
|
IEEE802.3
|
Standarisasi
lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT, dll.)
|
IEEE802.4
|
Standarisasi
lapisan MAC untuk Token Bus
|
IEEE802.5
|
Standarisasi
lapisan MAC untuk Token Ring
|
IEEE802.6
|
Standarisasi
lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed
Queue
Dual Bus.)
|
IEEE802.7
|
Grup
pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group) pada LAN
|
IEEE802.8
|
Grup
pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group.)
|
IEEE802.9
|
Standarisasi
ISDN (Integrated Services Digital Network) dan IS (Integrated Services ) LAN
|
IEEE802.10
|
Standarisasi
masalah pengamanan jaringan (LAN Security.)
|
IEEE802.11
|
Standarisasi
masalah wireless LAN dan CSMA/CD bersama IEEE802.3
|
IEEE802.12
|
Standarisasi
masalah 100VG-AnyLAN
|
IEEE802.14
|
Standarisasi
masalah protocol CATV
|
Tabel 3.2 Badan pekerja di IEEE
3.3 Bangunan
Topologi Menggunakan TopoEdit (Windows)
Topologi
harus memiliki tiga node berikut:
l Sumber simpul: The stream dari file
media, yang digunakan sebagai sumber untuk topologi.
l Transform simpul: Sebuah Media
Yayasan transform (MFT). Node ini biasanya encoders, Decoder, dan efek untuk
topologi.
l Output node: Wastafel sungai yang
melewati data media, frame video, atau audio stream ke Sidang Media untuk
pemutaran.
untuk informasi tentang struktur topologi,
Topologi adalah sebuah objek yang
mewakili bagaimana data mengalir dalam pipa. An
application creates a topology to describe the path that each stream takes from
the media source to a media sink. Sebuah aplikasi membuat topologi untuk
menggambarkan jalan yang setiap aliran mengambil dari sumber media ke wastafel
media. The application passes the topology to the
Media Session, and the Media Session uses the topology to control the data
flow. Aplikasi melewati topologi ke Sidang Media, dan Sesi Media
menggunakan topologi untuk mengontrol aliran data.
The
data-processing components in the pipeline (media sources, transforms, and
media sinks) are represented in the topology as . Data-pengolahan
komponen dalam pipa (media sumber, transformasi, dan tenggelam media) diwakili
dalam topologi sebagai node. The flow of
data from one component to another is represented by a connection between the
nodes. Aliran data dari satu komponen yang lain diwakili oleh koneksi
antara node. The following node types are defined:
Jenis simpul berikut didefinisikan:
·
Source
node: Represents a media stream on a media source.
Sumber simpul: Merupakan media stream pada sumber media.
·
Transform
node: Represents a Media Foundation transform (MFT). Transform simpul: Merupakan Media Yayasan transform (MFT).
·
Output
node: Represents a stream sink on a media sink.
Output node: Merupakan wastafel streaming pada wastafel media.
·
Tee
node: Represents a fork in the stream. Tee simpul:
Merupakan sebuah garpu di sungai. Tee nodes are an
exception to the rule that a node represents a pipeline object. Node tee
merupakan pengecualian dari aturan bahwa sebuah node merupakan objek pipa. Unlike other node types, the tee node simply directs the
flow of data. Tidak seperti jenis node lain, node tee hanya mengarahkan
aliran data.
A
functioning topology must contain at least one source node connected to an
output node, possibly through one or more transform nodes. Sebuah topologi berfungsi harus mengandung setidaknya satu node sumber
terhubung ke output node, mungkin melalui satu atau lebih node transform. For example, the following diagram shows a simple
topology with one stream. Sebagai contoh, diagram berikut menunjukkan
topologi sederhana dengan satu aliran.
Gambar 3.3 diagram topologi sederhana dengan
satu aliran
For file playback, the
transform node might represent a decoder and the output node would represent
the audio or video renderer. Untuk pemutaran file,
node transformasi mungkin mewakili decoder dan output node akan mewakili audio
atau video renderer. For file encoding, the
transform node would represent an encoder and the output node would represent
an archive sink, such as the ASF file sink. Untuk file encoding, node
transformasi akan mewakili encoder dan output node akan mewakili wastafel
arsip, seperti wastafel file ASF.
If two nodes are connected,
the node that produces data is called the node, and the node that receives data is
called the node. Jika
dua node yang terhubung, node yang menghasilkan data yang disebut node hulu,
dan node yang menerima data disebut node hilir. For example, in the previous diagram, the source node is
upstream from the transform node. Sebagai contoh, dalam diagram
sebelumnya, node sumber hulu dari simpul transform.
In a pair of connected nodes,
the connection point on the upstream node is called an . Dalam
sepasang node yang terhubung, titik koneksi pada node hulu disebut output.
The connection point on the downstream node is
called an . Titik koneksi pada node hilir disebut masukan.
The following diagram shows a pair of nodes with
their connection points, and the flow of data between them. Diagram
berikut memperlihatkan sepasang node dengan titik koneksi mereka, dan aliran
data antara mereka. The connection points are not
represented as separate objects in the topology. Titik koneksi tidak
terwakili sebagai obyek yang terpisah dalam topologi. They are specified by index value on the node object.
Mereka ditentukan oleh nilai indeks pada objek simpul.
Gambar 3.4 diagram note dengan titik input output
A source node cannot have any
inputs. Sebuah node sumber tidak bisa memiliki
masukan. Therefore, there cannot be any nodes
upstream from a source node. Oleh karena itu, tidak mungkin setiap node
hulu dari sumber node. Similarly, an output node
cannot have outputs, and there cannot be any nodes downstream from an output
node. Demikian pula, sebuah output node tidak dapat memiliki output, dan
tidak bisa ada setiap node hilir dari output node. A chain of nodes from a source node to an output node is
called a of the topology. Sebuah rantai node dari node
sumber ke node output disebut cabang topologi. The first diagram in this topic shows a topology with a
single branch. Diagram pertama dalam topik ini menunjukkan topologi
dengan satu cabang. Generally there is one branch
per stream. Umumnya terdapat satu cabang per aliran. To play a file with one audio stream and one video
stream, for example, requires a topology with two branches. Untuk
memutar file dengan satu aliran audio dan video streaming satu, misalnya,
memerlukan topologi dengan dua cabang.
Partial Topologies Partial Topologi
A complete or topology contains a node for every
pipeline object that is needed. Sebuah topologi
lengkap atau penuh berisi node untuk setiap objek pipa yang
dibutuhkan. However, the application does not
always need to create a full topology. Namun, aplikasi tidak selalu
perlu membuat topologi penuh. Instead, it creates
a topology that omits one or more transform nodes.
Sebaliknya, itu menciptakan topologi parsial yang menghilangkan satu
atau lebih node transform.
The Media Session completes
the topology by using an object called the . Sidang
Media melengkapi topologi dengan menggunakan sebuah benda yang disebut loader
topologi. The topology loader converts
partial topologies into full topologies by inserting the needed transforms.
Loader topologi mengkonversi sebagian topologi menjadi topologi penuh dengan
memasukkan transformasi yang diperlukan. The
process of conversion is called the topology.
Proses konversi ini disebut menyelesaikan topologi.
For example, to play an
encoded audio stream, the topology must have a decoder between the source and
output nodes. Misalnya, untuk memainkan streaming
audio dikodekan, topologi harus memiliki decoder antara sumber dan node output.
The application creates a partial topology that
connects the source node directly to the output node, without the decoder.
Aplikasi membuat topologi parsial yang menghubungkan node sumber langsung ke
node output, tanpa decoder. The topology loader
examines the stream formats, finds the right decoder, and inserts a transform
node into the topology. Loader topologi memeriksa format sungai,
menemukan decoder yang tepat, dan menyisipkan node transformasi ke topologi.
The following diagram shows
the partial topology created by the application.
Diagram berikut menunjukkan topologi parsial diciptakan oleh aplikasi.
Gambar 3.5 diagram topologi parsial
The
next diagram shows the full topology after the topology loader resolves it.
Diagram berikut menunjukkan topologi penuh setelah loader topologi
menyelesaikan itu. In this exampel, the topology
loader has inserted a transform node for the decoder. Dalam exampel ini,
loader topologi telah dimasukkan node transformasi untuk decoder.
Gambar 3.6 diagram loader topologi
In the current version of
Media Foundation, the topology loader supports topologies for playback. Dalam versi saat Media Foundation, topologi loader mendukung topologi
untuk pemutaran. For file encoding and other
scenarios, the application must construct a full topology. Untuk
encoding file dan skenario lain, aplikasi tersebut harus membangun topologi
penuh.
Applications can also create
the topology loader and use it directly. Aplikasi
juga dapat membuat loader topologi dan menggunakannya langsung. For example, you can
use the topology loader to resolve a partial topology and then modify the full
topology before giving it to the Media Session. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan loader
topologi untuk menyelesaikan topologi parsial dan kemudian memodifikasi topologi
penuh sebelum memberikannya kepada Sidang Media. To create the topology loader, call . Untuk membuat loader topologi, sebut MFCreateTopoLoader
.
Untuk membangun topologi, Anda harus menambahkan node,
menghubungkan node, dan menyelesaikan topologi sehingga dapat dimainkan.
Node topologi ditampilkan sebagai kotak, dengan teks yang
menunjukkan nama node. Kotak hijau mewakili node yang ditambahkan oleh
pengguna. Ketika topologi diselesaikan, TopoEdit dapat menambahkan node untuk
mengubah topologi otomatis. Ini muncul sebagai kotak biru di Pane Topologi.
Topologi input dan output yang
diwakili oleh sebagai kotak hitam di sepanjang tepi node. Input node
ditampilkan pada sisi kiri dari node, dan output node di sisi kanan dari
node. Node topologi yang terhubung melalui koneksi simpul yang muncul
sebagai garis hitam yang menghubungkan masukan simpul dari satu node ke output
node node lain.
Ilustrasi berikut menunjukkan
topologi terhubung untuk sumber audio.
Gambar 3.7 Ilustrasi topologi
Menambahkan
Nodes Sumber dengan TopoEdit (Windows) Sebuah node sumber mewakili aliran dalam
file media. Untuk membuat node sumber di TopoEdit, Anda menentukan file media.
TopoEdit menyebutkan sungai dalam file dan menciptakan node sumber yang tepat.
Untuk informasi tentang menambahkan node sumber pemrograman
dengan menggunakan Media Yayasan API, lihat Membuat
Nodes Sumber .
Untuk menambahkan node sumber untuk topologi
1.
Pada menu Topologi,
klik Add Source. The Pilih Media Sumber
kotak
Dialog akan terbuka
2.
Arahkan ke folder di mana file
media berada.
3.
Dalam File name:
lapangan, masukkan nama file.
4.
Klik Open.
TopoEdit menciptakan node sumber untuk sungai. The Pane
Topologi menunjukkan node sumber yang terkandung dalam kotak abu-abu
yang menunjukkan nama dari file media. Node sumber menunjukkan jenis aliran
node.
3.3.1 Menyelesaikan suatu Topologi dengan TopoEdit
(Windows)
Partial
Topologi. Node sumber terhubung langsung ke node output. Dalam beberapa kasus, topologi
parsial dapat memiliki beberapa node mengubah menengah, seperti efek, tapi
tidak semua. Node transform yang dihilangkan biasanya decoder atau MFTS
konversi format, seperti konverter warna dan resamplers audio. Topologi penuh.
Node sumber terhubung ke output node melalui simpul transform. Jenis topologi
harus memiliki setiap node untuk memproses data. TopoEdit hanya bisa bermain
penuh topologi. TopoEdit menggunakan topologi loader objek, yang disediakan
oleh Yayasan Media, untuk mengubah topologi parsial menjadi topologi penuh
dengan memasukkan transformasi yang diperlukan. Proses menciptakan topologi
penuh disebut menyelesaikan topologi.
Sebelum Anda
menyelesaikan topologi memastikan bahwa:
Topologi berisi node sumber dan
node output. Sumber dan output node dihubungkan oleh koneksi simpul yang valid.
Selama topologi resolusi, loader topologi memeriksa jenis media node untuk
kompatibilitas. Jika koneksi simpul valid ada, maka proses gagal dan pesan
kesalahan ditampilkan.
Untuk mengatasi topologi, dari menu Topologi,
klik Resolve Topologi. Toolbar menunjukkan status topologi: [Terselesaikan]
atau [Tidak Terselesaikan]. Jika TopoEdit menyelesaikan
topologi berhasil, Topologi Status diatur ke [Terselesaikan]
dan kontrol playback diaktifkan. Setiap kali Anda membuat perubahan topologi, Topologi
Status diatur ke [Tidak Terselesaikan] yang
menunjukkan bahwa hal itu harus diselesaikan lagi.
3.3.2 Menghubungkan
dan Memutuskan Topologi Nodes (Windows)
Untuk
topologi untuk menjadi fungsional, node sumber dan node output harus
dihubungkan. Untuk menghubungkan dua node topologi, tarik output simpul dari
satu node ke input node node lainnya. TopoEdit menampilkan sambungan simpul
sebagai garis hitam. Ini setara dengan menghubungkan node topologi dengan
menghubungi IMFTopologyNode
:: ConnectOutput metode. Topologi dapat diselesaikan hanya jika
koneksi simpul berlaku, yaitu, jika jenis media dua node yang kompatibel. Untuk
informasi tentang resolving topologi. Jika Anda mencoba untuk membuat sambungan
dari node yang sudah terhubung, koneksi node baru menggantikan sambungan simpul
tua. Untuk menghapus sambungan, pilih sambungan node dan tekan tombol DELETE
atau pilih Hapus dari menu Topologi.
3.3.3 Menambahkan Nodes Output dengan TopoEdit
(Windows)
Dalam topologi, sebuah output node
merupakan wastafel media yang menerima data media dari node transform dan
menyajikan untuk pemutaran. Jenis output node tergantung pada jenis media node sumber.
Tabel berikut menunjukkan perintah
menu / toolbar untuk menambahkan node output ke topologi.
Sumber jenis media
|
Menu / Toolbar Command
|
Deskripsi
|
Audio streaming
|
Pada menu Topologi, klik Tambah SAR.
|
Menciptakan output node untuk Renderer Audio Streaming
(SAR) yang memainkan streaming audio melalui perangkat audio seperti kartu
suara.
|
Video streaming
|
Pada menu Topologi, klik Tambah EVR.
|
Menciptakan output node untuk renderer video ditingkatkan
(EVR) yang menampilkan frame untuk streaming video.
|
Kustom Media wastafel
|
Input Kustom kotak dialog GUID terbuka.
Catatan TopoEdit mengharapkan GUID dalam
format "{xxxxxxxx-xxxx-xxxx-xxxx-xxxxxxxxxxxx}". Jika tidak, gagal
untuk menambahkan node dan menampilkan "tidak valid GUID" pesan
kesalahan.
|
Menciptakan output node untuk wastafel stream untuk sumber
media khusus.
Wastafel kustom harus mendukung CoCreateInstance
sehingga wastafel dapat ditentukan dengan CLSID a.
|
Tabel 3.3
perintah menu / toolbar untuk menambahkan node output ke topologi.
TopoEdit menciptakan node output yang ditentukan. The Pane
Topologi menunjukkan node output sebagai kotak hijau yang menunjukkan nama
wastafel sungai. Untuk informasi tentang menambahkan node keluaran pemrograman
dengan menggunakan Media Yayasan API.
3.3.4 Menambahkan
Transform Nodes dengan TopoEdit (Windows)
Sebuah simpul
transform merupakan Media Yayasan Transform (MFT) yang memproses data media
yang diterimanya dari sumber node. Bila sudah siap, pipa lolos ke node output
untuk render. Dalam Media Foundation, encoders, Decoder, multiplexer,
de-multiplexer, dan efek audio video diimplementasikan sebagai MFTS. TopoEdit
mendukung menambahkan mengubah node yang mewakili kedua MFTS terdaftar dan
adat.
Untuk informasi tentang menambahkan node mengubah
pemrograman dengan menggunakan Media Yayasan API,
Membuat Node Transform dari MFT
To create a transform node from an MFT, do the following: Untuk membuat simpul transformasi dari MFT, lakukan hal berikut:
1.
Create
an instance of the MFT and get a pointer to the interface of the MFT. Buat sebuah instance dari MFT dan mendapatkan
pointer ke IMFTransform
antarmuka dari MFT.
2.
Call MFCreateTopologyNode
with the flag to create
the transform node.
Hubungi MFCreateTopologyNode
dengan bendera MF_TOPOLOGY_TRANSFORM_NODE
untuk menciptakan node transform.
3.
Call IMFTopologyNode::SetObject
and pass in the pointer. Hubungi IMFTopologyNode ::
setObject dan lulus di IMFTransform
pointer.
4.
Call IMFTopology::AddNode
to add the node to the topology. Hubungi IMFTopology :: AddNode
untuk menambahkan node ke topologi.
The following example creates and initializes a transform node from an
MFT. Contoh berikut membuat dan menginisialisasi
node transformasi dari MFT.
C++ C + +
HRESULT AddTransformNode( HRESULT AddTransformNode (
IMFTopology *pTopology, // Topology. IMFTopology * pTopology, / / Topologi.
IMFTransform *pMFT, // MFT. IMFTransform * pMFT, / / MFT.
IMFTopologyNode **ppNode // Receives the node pointer. IMFTopologyNode ** ppNode / / Menerima pointer simpul.
) )
{ {
*ppNode = NULL; * PpNode = NULL;
IMFTopologyNode *pNode = NULL; IMFTopologyNode * pNode = NULL;
// Create the node. / / Buat node.
HRESULT hr = MFCreateTopologyNode(MF_TOPOLOGY_TRANSFORM_NODE, &pNode); HRESULT hr = MFCreateTopologyNode (MF_TOPOLOGY_TRANSFORM_NODE, & pNode);
// Set the object pointer. / / Mengatur pointer objek.
if (SUCCEEDED(hr)) jika (berhasil (jam))
{ {
hr = pNode->SetObject(pMFT); hr = pNode-> setObject (pMFT);
} }
// Add the node to the topology. / / Tambahkan node ke topologi.
if (SUCCEEDED(hr)) jika (berhasil (jam))
{ {
hr = pTopology->AddNode(pNode); hr = pTopology-> AddNode (pNode);
} }
// Return the pointer to the caller. / / Kembali pointer ke pemanggil.
if (SUCCEEDED(hr)) jika (berhasil (jam))
{ {
*ppNode = pNode; * PpNode = pNode;
(*ppNode)->AddRef(); (* PpNode) -> AddRef ();
} }
SafeRelease(&pNode); SafeRelease (& pNode);
return hr; kembali jam;
}
Untuk menambahkan MFT terdaftar untuk topologi
1. Pada menu Topologi,
klik Tambah Transform.
Kotak dialog Pilih Transform
terbuka. Ini menampilkan daftar dikategorikan MFTS terdaftar yang dihasilkan
oleh enumerasi entri terdaftar dalam registri dengan memanggil MFTEnum
fungsi.
2. Memperluas kategori dan
pilih MFT yang ingin Anda tambahkan ke topologi.
3. Klik OK untuk menutup
kotak dialog dan kembali ke Pane Topologi.
TopoEdit menciptakan node transformasi
ditentukan. The Pane Topologi menunjukkan node transformasi
sebagai kotak hijau yang menampilkan nama dari MFT.
Untuk menambahkan MFT kustom untuk topologi
1. Pada menu Topologi,
klik Tambah Kustom MFT. Ini akan membuka kotak dialog Masukan Kustom
GUID.
2. Di GUID:
kolom, masukkan GUID dari MFT yang ingin Anda tambahkan ke topologi.
Catatan TopoEdit mengharapkan GUID dalam format
"{xxxxxxxx-xxxx-xxxx-xxxx-xxxxxxxxxxxx}". Jika
tidak, gagal untuk menambahkan node dan menampilkan "tidak valid
GUID" pesan kesalahan.
3. Klik
OK untuk menutup kotak dialog dan kembali ke Pane
Topologi.
TopoEdit menciptakan node transformasi
ditentukan. The Pane Topologi menunjukkan node transformasi
sebagai kotak hijau yang menampilkan nama dari MFT.
3.4 Membuat Jaringan dengan jenis TOPOLOGI
dan memakai Software CISCO Packet Tracer.
Kali ini saya
mau membuat jaringan dengan jenis topologi star di CISCO Packet Tracer. Yang
belom punya softwarenya bisa di unduh disini. Setelah itu sialahkan di Komputer
anda masing-masing.Ada berbagai macam jenis topologi yang ada ,namun mengapa
saya memilih topologi star? Jawaban yang paling tepat adalah selain lebih mudah
dipahami.topologi star juga paling banyak digunakan pada saat ini.
Perlu diketahui hardware yang digunakan untuk membangun topologi ini diantaranya sbb :
- Kabel LAN DAN RJ-45
- Switch atau Hub
- Beberapa PC / Server.
- Router ( tidak harus menggunakan router, tergantung keperluan anda).
Dan berikut cara membuatnya di Packet Tracer :
Perlu diketahui hardware yang digunakan untuk membangun topologi ini diantaranya sbb :
- Kabel LAN DAN RJ-45
- Switch atau Hub
- Beberapa PC / Server.
- Router ( tidak harus menggunakan router, tergantung keperluan anda).
Dan berikut cara membuatnya di Packet Tracer :
a Berikut tampilan halaman kerja pada Packet
Tracer. Disini lah kita akan menggambar topologinya.
Gambar
3.4 Jendela CISCO Packet Tracer.
b letakkan beberapa
PC (Saya menggunakan 5)..
Gambar
3.5 Menu dalam Pembuatan Topologi
c Kemudian letakkan Sebuah Hub mengelilingi 5
PC tersebut. Hubungi tiap PC dengan kabel. Untuk jenis kabel ,anda jangan
khawatir, akan ada pilihan yang secara otomatis menyesuaikan jenis kabel. Dan
tampilanya seperti berikut :
Gambar 3.6 Sub menu CISCO Packet Tracer
d Apabila lampu
hijau yang menyala, berarti perangkat sudah saling terhubung, namun belum bisa
saling berkomunikasi. Oleh karena itu yang harus kita lakukan adalah memberi IP
Address untuk masing-masing computer. Cara nya sebagai berikut :
Gambar 3,7 Contoh topologi
e Klik double
pada masing-masing computer, akan muncul t tampilan berikut ini :
Gambar
3.8 cara Membuat IP Address
f Karena masih
jaringan sederhana ,cukup isi IP Address dan Subnet Mask saja. Pilih Static
untuk memberi IP secara manual. Setelah itu langsung close. Lakukan ini ke
masin-masig PC. Sekedar mengingatkan tiap PC harus memiliki IP Adress yang
berbeda.
Gambar 3.9 Kotak Dialog IP Addres
g. Nah sekarang PC sudah dapat saling berkomunikasi. Untuk
mengecek apakah benar sudah dapat saling berkomunikasi, klik double salah satu
PC, Lalu pindah ke Tab Dekstop ,pilih Command Prompt.
h. Setelah itu, coba lakukan komunikasi dengan car
a menge ping PC lain. Missal
yang ber IP Address kan 192.168.1.103. jika me reply. Berarti PC tersebut sudah
terhubung dalam satu jaringan dan dapat saling berkomunikasi.
Gambar
3.10 Tampilan CMD.
Sampai disana dulu materi
yang bisa saya beri kepada teman-teman sekalian. Sebenarnya dalam artikel ini
tidak hanya untuk membuat topologi star saja, namun lebih ke pemahaman dan
bagaimana cara membangun sebuah jaringan di CISCO Packet Tracer. Jika sudah
mengerti teman-teman dapat mencoba berbagai macam jenis topologi yang lain.
Gambar 3.11 topologi yang
sudah selesai pembuatan
3.5 Melakukan
Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi JaringanMempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada
PC yang Bermasalah
Persiapan untuk melakukan
perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan
konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan
oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan
dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti
kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi
sebenarnya. Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan
konektiftas pada jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya
pada jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.
3.5.1 Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan
dengan Topologi Bus
Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel
Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung
jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta
sepanjang kabel terdapat node-node.
Karakteristik topologi Bus
adalah:
§ merupakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
§ Paling prevevalent karena
sederhana dalam instalasi
§
Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi collision (tabrakan data atau
tercampurnya data).
§
Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
§
Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan
§
dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan
alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan
dilewati signal.
Persiapan yang dilakukan adalah dengan
mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan
dengan Topologi Bus adalah:
a) Kartu Jaringan
(Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN
Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server
maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem
jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI
dan ISA.
b) Kabel dan konektor
Kabel yang digunakan untuk
jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial
menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik
dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan
sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel
tersebut.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.
Kabel
Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan
antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk
dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3
10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.
Konektor yang digunakan
dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor
BNC ada 3 jenis yakni:
§ Konektor BNC Konektor BNC
yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
§ TerminatorBNC Konektor BNC
dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai
hambatan 50 ohm.
§ TBNC Adalah konektor yang
dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke
terminator untuk ujung jaringan.
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada
Jaringan dengan topologi Star
Topologi Star adalah
topologi setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.
Topologi ini banyak
digunakan di berbagai tempat karena memudahkan untuk menambah, megurangi dan
mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Panjang kabel tidak harus sesuai
(matching). Kerugian terjadi pada panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss
effect) karena hukum konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.
Karateristik topologi Star adalah:
§ Setiap node berkomunikasi
langsung dengan central
§ node, traffic data mengalir dari node ke
central node dan kembali lagi.
§ Mudah dikembangkan karena
setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.
§ Keunggulan jika terjadi
kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu
tanpa mengganggu jaringan lain
§ Dapat digunakan kabel lower
karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.
Persiapan yang harus
dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang
dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
1. Kartu Jaringan
(Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jaringan (LAN
Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server
maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem
jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi
star menggunakan kartu jaringan jenis PCI.
2. Kabel dan Konektor
Kabel yang digunakan dalam
Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan
sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi
interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya
yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai
transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek
yaitu maximum 100m. Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah
(orangeputih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).
Konektor yang digunakan
dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yakni
menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang khusus
yakni Cramping tools.
3.5.2 Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC
Perbaikan konektifitas
merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan
komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan
konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini
dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang
pertama.
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:
3.5.3 Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card)
pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan
pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah
menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat
dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus
sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan
kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak
dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah
komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi
ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini
terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
3.5.4 Pemasangan Kabel pada Konektor
Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
Pemasangan Kabel UTP dan
Konektor RJ 45
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.
Pengkabelan menggunakan
Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
1. Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
2. Kabel Silang (Crossover Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
3.5.5 Pemasangan Konektor
pada sistem Jaringan
Pemasangan Kabel Coaxial
dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
Pemasangan Kabel UTP dengan
Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
3.5.6 Seting konfigurasi
(penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address,
subnet mask dan workgroup.
Apabila secara hardware
semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi
secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN
Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
b) Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
c) Pengisian
IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas
A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut
adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan,
tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan.
Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer
dihubungkan
Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan
untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
d) Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
3.5.7
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan
Konektifitas Jaringan pada PC
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem
selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan
laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
dilakukan
Dengan tindakan-tindakan
tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal
sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil
dapat dilakukan dengan cara:
A. Pemeriksaan ulang
konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan
pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card)
apakah telah terpasang dengan baik atau tidak
b) Memeriksa Pemasangan
konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau
open,
c) Pemasangan konektor
tidak longgar
d)
Setting dan konfigurasi kartu jaringan
secara software telah
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar
maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
B. Pengujian
konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam
sistem jaringan yang dituju.
Dalam menu network tersebut
kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan
nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan
nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar
komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.
Cara pengujian hasil
koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network
Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam
jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat
dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan
jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.
Pengujian dapat pula
dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada
windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration)
memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja.
Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih
lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:>
IPCONFIG/ALL|MORE.
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all)
dapat diperoleh informasi bahwa :
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d) IP Addres adalah 10.1.1.7
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan
jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping
digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address
yang kita hubungi.
Perintah ping untuk IP
Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address
10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa
lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah
berjalan dengan baik.
Apabila alamat yang
dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time
Out (IP Address tidak dikenal).
Berarti komputer tersebut
tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan
baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun
printer, modem (Internet) dan sebagainya.
Sharing dimaksudkan untuk
membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas
yang kita miliki.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing.
Dengan sharing sistem
jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap
komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D,
E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk
setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang
ia miliki.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Setelah kita
memahami isi dari laporan ini, maka kita sudah tahu bahwa pengertian dari Pada
Desaign Jaringan ( Topologi Jaringan ),pada dasarnya topologi adalah peta dari sebuah
jaringan. Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer
yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu
jaringan komputer, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan
komunikasi data.
Itulah yang
kita dapatkan dari kegiatan Praktik Kerja Industri yang sudah kita laksanakan
selama 3 bulan di CV. CREATIVE COM, yang sebelumnya kita tidak tahu menjadi
tahu, yang sebelumnya kurang memahami sekarang lebih memahami.
4.2
Saran-Saran
4.2.1
Saran
untuk Laporan
1) Laporan
diharapkan lebih aktual dan dapat dipercaya.
2) Isi
laporan diharapkan didasari dengan fakta selama proses kegiatan praktik kerja
yang sebenar-benarnya.
3) Untuk
lebih mengedepankan efisiensi dala pembuatan laporan.
4.2.2
Saran
untuk Sekolah
1) Untuk
Sekolah hendaknya lebih meningkatkan sosialisasi ke dunia industri, untuk lebih
mengetahui kemajuan teknologi dewasa ini.
2) Mencarikan
peluang untuk pekerjaan setiap siswa-siswi lulusannya.
3) Menempatkan
siswa-siswinya ditempat yang sesuai pada saat kegiatan PRAKERIN.
DAFTAR PUSTAKA
Robert Kelley, Carey Nachenberg, Anthony
B. Nelson, Paul Phillips, Tim Ritchey, Tom Sheldom, Joel Snyder, Internet Security Professional Reference,
Macmillan Computer Publishing.
2009. Jenis-jenis
Topologi Jaringan, (Online), http://riechanmurata.blogspot.com/2009/0),
diakses tanggal 8 Februari 2012.
. 2011.
Advantages and Disadvantages of Tree Topology , (Online), http://forfreeeducation.blogspot.com/201),
diakses 9 Februari 2012.
. . Definition,
Advantages and Disadvantages of Tree Topology, (Online), http://www.completepcpedia.com/tree_topo),
diakses 8 Februari 2012.
Pilgrim,
Gray. 2011. Tree Topology, (Online), http://www.buzzle.com/articles/tree-topo),
diakses 9 Februari 2012.
. 2008.
Topologi Jaringan Tambahan, (Online), http://fleahlit.web.id/2008/04/24/topolo),
diakses 10 Februari 2012.
. 2009.
Jenis-Jenis Topologi Jaringan, (Online), http://riechanmurata.blogspot.com/2009/0),
diakses 10 februari 2012.
. 2010.
Topologi, (Online), http://halamanpengetahuan.blogspot.com/2),
diakses 11 Februari 2012.
. 2011.
Jenis Topologi dalam Jaringan Komputer, (Online), http://cenul.blogdetik.com/2011/02/09/je),
diakses 10 februari 2012.
Alexe,
Carmen, Daisy Chain Topology, (Online), http://www.chainconveyordesign.net/daisy),
diakses 10 februari 2012.
. . Daisy
Chain Topology, (Online), http://www.addison-tech.com/english/faq/),
diakses 10 februari 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar